Wujudkan Generasi Sehat dan Pintar, Ini 3 Pesan Menkes di Hari Gizi Nasional
3 min read
TOP-NEWS.id, JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan tiga pesan penting untuk memenuhi asupan gizi dan nutrisi generasi penerus bangsa.
Seperti diketahui, Indonesia akan mencapai usia emas pada 2045. Pada tahun tersebut, Indonesia genap berusia satu abad alias 100 tahun.
Ditargetkan pada saat itu, Indonesia telah menjadi negara sejahtera serta maju, setara dengan negara maju lainnya.
Untuk menuju ke arah itu, Menkes Budi Gunadi Sadikin menyebut perlu generasi penerus bangsa yang sehat dan pintar. Karena itu, gizi setiap anak Indonesia harus dipastikan tercukupi.
“Kalau anak-anak kita tidak sehat dan tidak pintar tidak mungkin Indonesia bisa jadi negara maju. Pak Presiden ingin kita menjadi Indonesia emas. Kalau ingin sehat dan pintar, anak-anaknya tidak boleh kekurangan gizi. Karena kalau kekurangan gizi pasti tidak bisa pintar ketika besarnya,” kata Menkes.
Hal itu disampaikan Menkes Budi ketika menghadiri puncak Peringatan Hari Gizi Nasional ke-64 yang digelar di Kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta pada Minggu, 28 Januari 2024.
Lebih lanjut, Menkes mengatakan, agar asupan gizi dan nutrisinya tercukupi, setidaknya ada 3 langkah penting yang harus dilakukan oleh kader kesehatan di Posyandu selaku garda terdepan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Pertama, Menkes mendorong agar kader kesehatan rutin melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan setiap bulan di Posyandu.
“Kedua, kalau berat dan tinggi badan tidak naik, harus langsung dirujuk ke dokter di puskesmas, untuk lihat ada masalah apa,” kata Menkes.
Ketiga, anak yang mempunyai masalah gizi harus diberikan makanan pendamping ASI kaya protein hewani. Sebab, protein hewani mengandung mikronutrien yang dibutuhkan untuk menunjang perkembangan otak balita.
“Makanannya boleh apa aja, yang penting ada protein hewani bisa telur, ikan, daging, supaya gizinya tidak kurang, supaya anaknya pintar, anaknya sehat,” tutur Menkes.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Maria Endang Sumiwi menambahkan, dalam makanan pendamping ASI, pemberian protein hewani harus cukup. Sebab, saat
anak berusia 6 bulan kebutuhan nutrisinya tidak lagi bisa dicukupi dari ASI.
“Kalau bisa dua jenis dan itu setiap kali makan. Kemenkes sudah mengeluarkan banyak pedoman, banyak resep dan tips-tips yang bisa diakses di ayosehat.kemkes.go.id,” kata Dirjen Endang.
Asupan protein hewani, lanjutnya, juga sebaiknya tidak hanya diberikan saat anak mengonsumsi makanan berat, pada makanan snack pun harus selalu ada protein hewaninya.
Untuk mengetahui efektivitas pemberian protein hewani pada tumbuh kembang anak, Dirjen Endang mengingatkan, oorang tua sebaiknya melakukan pemantauan setiap bulan.
Apabila berat badan anak tidak naik, segera periksa ke dokter
di puskesmas untuk selanjutnya diintervensi sebelum terlambat.
Terkait Hari Gizi Nasional (HGN) yang diperingati setiap tanggal 25 Januari setiap tahunnya. Peringatan HGN tahun ini mengusung tema “MP-ASI Kaya Protein Hewani Cegah Stunting” dan slogan ‘MP-ASI Berkualitas untuk Generasi Emas’.
Tujuan dari peringatan Hari Gizi Nasional ke-64 adalah menggaungkan pemberian MPASI kaya protein hewani melalui serangkaian kegiatan di tingkat pusat hingga ke tingkat masyarakat serta melibatkan berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta.**
Sumber: Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI