Wadir RSUD Jayapura dr Andreas Pekey, Sp.PD: Pondasi Kokoh Bisa Antarkan Kita Jadi yang Terbaik
5 min readTOP-NEWS.id, JAYAPURA – MUDA, energik dan pintar itu sudah pasti terlihat ada pada dr Andreas Pekey, Sp.PD. Dikenal sebagai sosok dokter spesialis penyakit dalam yang sangat ramah, murah senyum dan humanis ini begitu bersahaja di mata keluarga, teman-teman dan juga masyarakat.
Sebagai dokter muda yang berprestasi, tentu mantan Direktur RSUD Nabire, Papua sejak 2019-2021 ini, namanya sudah tidak asing lagi di dunia kedokteran, baik di Tanah Papua maupun di luar Papua.
Kepeduliannya untuk warga masyarakat agar selalu menjaga kesehatan, terus saja disosialisasikan. Bagi dr Andreas Pekey, Sp.PD, kesehatan masyarakat diutamakan.
Pria bernama lengkap dr Andreas Pekey, Sp.PD merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawsih (Uncen), Jayapura, Papua pada 2010.
Apex sapaannya dibesarkan dalam keluarga disiplin waktu dan pendidikan. Dalam keluarga Apex, orangtuanya selalu menekankan agar pendidikan harus diutamakan.
Pertama kali berbincang-bincang dengan top-news.id dan diterima ramah di ruangannya, Wakil Direktur RSUD Jayapura Dok 2 ini orangnya sangat asyik dan humoris.
Dokter spesialis penyakit dalam ini mengisahkan dirinya saat masih kanak-kanak dengan sembilan bersaudara yang begitu bahagia hidup bersama kedua orangtuanya di kampung halamannya di Nabire.
Anak keenam dari sembilan bersaudara ini, sewaktu kecil penuh kenangan yang tak dilupakan. Apex bersama saudara-saudaranya besar di lingkungan daerah transmigrasi di Nabire.
“Banyak kenangan di kampung halaman saya. Masa-masa kecil bersama teman-teman trans saya, kami begitu menikmati hidup di alam terbuka yang masih hutan. Belum ada penerangan listrik (PLN), tapi kami sangat bahagia,” kenang Apex masa kecilnya saat membuka cerita kepada top-news.id, di ruang kerjanya, Selasa (16/11/2021) pagi.
Pria 38 tahun ini menceritakan, saat kecil ia bersama delapan saudaranya (tujuh laki-laki dan dua perempuan), ayahnya selalu mengajarkan hidup harus disiplin dan jangan sia-siakan waktu. Belajar-belajar dan terus belajar itu sangat penting untuk siapapun.
Sebagai anak seorang guru dan ibu hanya ibu rumah tangga yang mengurus anak-anak, Apex bersama saudaranya sangat bangga kepada kedua orangtuanya, walaupun ayah yang keras dan tegas mendidik anak-anaknya, tapi semua itu berakhir sungguh membaggakan dalam keluarganya.
Ada cerita lucu, dikenang Apex kecil saat masih duduk dibangku sekolah dasar. Apex kecil pernah bolos sekolah selama sebulan. Alhasil Apex kecil tidak naik kelas.
Kenalannya saat itu, bersama teman-teman kecilnya selalu bolos sekolah dan bermain di sungai berenang, padahal di sungai tersebut ada buayanya, namun Apex kecil bersama teman-temannya tidak takut.
Baginya berenang di sungai ramai-ramai menjadi suatu kenikmatan walaupun akhirnya Apex kecil ketahuan membolos.
Selama tidak masuk sekolah dan maunya bermain bersama teman-teman kecilnya begitu bahagia. Apex kecil berani membolos dikarenakan ayahnya bekerja di kota, sementara Apex bersama ibu dan saudara-saudaranya berada di kampung halaman di lingkungan transmigrasi.
Mau disembunyikan cara apapun akhirnya ketahuan juga. Apex kecil dilaporkan pihak sekolah ke orangtuanya. Dan ayahnya pun kembali ke kampung untuk mengurus Apex kecil yang suka membolos sekolah.
Akibatnya, Apex kecil dibawa ayahnya ke kota hidup berdua jauh dari ibu dan saudara-saudaranya untuk mengikuti ayahnya yang bertugas di Kota Nabire. Dengan bersama ayahnya, Apex kecil tidak bisa lagi bolos sekolah.
Keberhasilan Apex kecil bersama saudara-saudaranya kini dapat dinikmati mereka, hal ini karena disiplin waktu dan ilmu dengan asuhan kedua orangtuanya.
Kini Apex kecil dan kedelapan saudaranya telah berhasil dan menjadi kebanggan kedua orangtuanya. Dan sekarang kita bisa melihat Apex kecil sudah menjadi orang hebat dan orang penting.
dr Andreas Pekey, Sp.PD Penuh Prestasi
Selama kuliah mengambil kedokteran di Uncen, putra pasangan Paskalis Pekey (alm) dan Yohana Nakapa belajar giat, karena menurut dr Andreas Pekey, Sp.PD, dengan pondasi kuat (disiplin waktu, ilmu dan agama) dari orangtua untuk diri kita, maka gangguan apapun tidak akan bisa tergoyahkan.
“Pondasi yang kuat dan sudah ditanamkan kedua orangtua kita agar harus menjadi lebih baik dan berhasil, maka kita pasti bisa meraihnya,” ucap dokter spesialis penyakita dalam lulusan UI ini meyakinkan.
Sebagai Ketua Umum Ikatan Alumni Dokter Uncen sejak 2018 hingga sekarang ini, dr Andreas Pekey,Sp.PD sangat peduli sesama angkatannya maupun adik-adik kuliahnya.
“Saya inginkan agar adik kelas saya alumni Fakultas Kedokteran Uncen bisa lebih hebat lagi dalam beredukasi. Karena Papua sangat memerlukan sumber daya manusia di bidang tenaga kesehatan,” tutur dokter Residen RSCM Jakarta 2011 hingga 2017.
Selama dipercayakan pemerintah dan rakyat ditangannya sebagai Direktur RSUD Nabire, dr Andreas Pekey, Sp.PD selalu dipuji para tenaga kesehatan (nakes) dan stafnya dalam membela hak-hak nakes maupun stafnya. Pasalnya, mantan Direktur RSUD Nabire ini gigih memperjuangkan hak-hak honor nakes dan stafnya hingga akhirnya terbayarkan.
Jadi tidak salah pahlawan nakes ini, dr Andreas Pekey, Sp.PD diangkat dan dipilih oleh Gubernur Papua Lukas Enembe sebagai Wakil Direktur (Wadir) Pelayanan Medik (Yanmed) dan Keperawatan di RSUD Jayapura, Provinsi Papua. Hal itu tertuang dalam SK Gubenur Nomor 821.2-2230.
Pintar dan ulet, adalah kunci keberhasilannya hingga bisa menjadi sekarang ini. Siapa sangka dokter spesialis alumnus UI ini yang dulu sering bolos sekolah, sekarang bisa membuktikan dirinya menjadi orang penting dan disegani di RSUD Jayapura.
Sebagai orang penting bukan saja di jajaran pemerintahan, namun dalam organisasi pun Wadir Yanmed dan Keperawatan RSUD Jayapura ini banyak yang mempercayakannya untuk memegang jabatan penting.
Yakni, sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Nabire 2021, sebagai Ketua Divisi Monev dan Kampanye Komisi Penanggulangan AIDS (2021).
Bahkan, dalam olahraga bela diri pun, Wadir RSUD Jayapura Dok 2 ini ikut sebagai anggota Ikatan Pencak Silat Setia Hari Teratai (2000- sekarang), dan masih banyak lagi yang dipercayakan kepada dr Andreas Pekey, SP.PD.
“Saya sebagai pelayan masyarakat dan diberikan kepercayaan oleh Gubernur Papua menduduki jabatan sekarang ini, tentunya saya fokus akan memajukan rumah sakit ini. Tentunya saling koordinasi dan bersama-sama giat memajukan runah sakit ini,” jelas mahasiswa kedokteran Uncen terbaik putra Papua yang saat ikut tes dokter spesialis di UI, dan Andreas Pekey salah satunya terpilih dari puluhan dokter yang ikut tes dari Papua.
Banyak yang dikisahkan oleh Wadir RSUD Jayapura ini kepada top-news.id. Yaitu, dalam memberikan edukasi bagi siapapun juga dalam pertemanan, pejabat penting ini tidak pandang bulu. Semua kalangan bisa menjadi temannya.
Biodata:
Nama lengkap: Andreas Pekey
Nama panggilan: Apex
Tempat/tgl lahir : Paniai,9 Juli 1983
Nama Ayah : Paskalis Pekey (alm)
Nama Ibu : Yohana Nakapa
Agama : Katolik
Organisasi:
– Ketua Umum Ikatan Alumni Dokter Universitas Cenderawasih (2018-sekarang)
– Ketua PMI Kabupaten Nabire (2021)
– Ketua Divisi Monev dan Kampanye Komisi Penanggulangan AIDS (2021)
– Anggota Ikatan Pencak Silat Persaudaraan Setia Hari Teratai (2000-sekarang)
Pengalaman kerja:
– Dokter umum RS Nabire (2010)
– Dokter Residen RSCM Jakarta (2011-2017)
– Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Nabire (2017-2021)
Jabatan sekarang:
Wakil Direktur (Wadir) RSUD Jayapura Dok 2 (2021-
Jabatan sebelumnya :
Direktur RS Nabire (2019-2021)
Pendidikan :
– SD : SD N 2 Bumi Raya Nabire
– SMP : SMP N 3 Kalisemen Nabire
– SMA : SMU N 1 Nabire
Universitas :
– Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih
– Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Alamat sekarang: Komplex RSUD Jayapura Dok 2 Kota Jayapura, Papua.
Berikut wawancara Wadir RSUD Jayapura dr Andreas Pekey, Sp,PD dengan top-news.id;
Reporter: Frifod
Editor: Frifod