Tengah Lonjakan Covid-19, Menkeu: Sistem Keuangan Kita Masih Stabil
2 min readTOP-NEWS. id, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan stabilitas sistem keuangan masih terjaga di tengah lonjakan kasus Covid-19 pada kuartal II 2021. Penilaian Ani sapaan Menkeu diambil setelah menggelar rapat dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (30/7/2021).
Anggota KSSK terdiri dari menkeu, gubernur Bank Indonesia, ketua dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan, dan ketua dewan komisioner Lembaga Penjamin Simpangan.
Menkeu Ani mengatakan, hasil pemantauan KSSK, yakni stabilitas sistem keuangan kita seiring masuk kuartal II 2021 berada dalam kondisi normal di tengah meningkatnya kasus varian Delta India. Hal ini dikatakan Menkeu dalam konferensi pers KSSK secara virtual, Jumat (6/8/2021).
Ia menjelesakan bahwa perbaikan kinerja ekonomi global berlanjut pada kuartal II 2021, dan ditopang oleh menguatnya perekonomian China dan Amerika Serikat (AS).
Jadi tercatat, pada kuartal II 2021 yang lalu, ekonomi AS melaju pada 12 persen (yoy) dan China melaju 7,9 persen (yoy).
“Perkembangan ekonomi tersebut turut berdampak pada meningkatnya transaksi perdagangan global dan harga komoditas,” jelas Ani.
Angin segar pada perekonomian global turun berhembus ke Indonesia. Selain kinerja perekonomian dunia, ekonomi domestik juga dipengaruhi oleh kebijakan countercyclical pemerintah baik fiskal dan non fiskal, serta kebijakan moneter dan keuangan yang akomodatif.
Alhasil, kata Ani, selama April-Juni 2021, ekonomi RI tumbuh 7,07 persen secara tahunan. Khusus belanja negara, pertumbuhannya mencapai 9,38 persen pada semester I 2021.
Selain faktor basis yang rendah tahun lalu, tumbuh minus 5,3 persen, ekonomi kuartal II juga mendapat dorongan dari momentum Ramadhan dan Idulf Fitri, serta berbagai bansos yang dikucurkan pemerintah.
“Belanja program bansos tentu memberikan dorongan bantuan kepada masyarakat terutama yang paling rentan. Hal ini mendorong komponen PDB (Pendapatan Domestik Bruto) dari sisi pengeluaran,” ucapnya.
Pada paruh kedua tahun 2021i, KSSK menekankan pentingnya mengendalikan penyebaran varian Delta India. Untuk mengurangi dampaknya, upaya mitigasi dilakukan seperti penerapan PPKM dan meningkatkan alokasi anggaran penanganan kesehatan.
“Kami juga akan terus melakukan pemantauan detail terkait perkembangan korporasi terutama di berbagai level dan sektor usaha yang akan menjadi fokus monitoring KSSK,” tutur dia lagi.
Selanjutnya, kata dia, KSSK akan berkomitmen untuk memperkuat sinergi demi menjaga stabilitas sistem keuangan dan momentum pemulihan ekonomi. Rencananya, KSSK kembali menggelar rapat berkala pada Oktober 2021.
“Tentu ini untuk observasi dan melihat detail perkembangan ekonomi hingga kuartal III dan terutama sistem stabilitas sistem keuangan,” tandasnya.