Temui Menlu Inggris, Menlu Retno: Kekejaman di Gaza Harus Dihentikan
2 min readTOP-NEWS.id, JAKARTA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi menegaskan, kekejaman di Gaza harus dihentikan ketika dia bertemu Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron di London, Rabu (22/11/2023).
Pertemuan Retno bersama para menteri luar negeri Arab Saudi, Palestina, Yordania, Mesir, Nigeria, dan Turki yang semuanya anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), serta Sekjen Liga Arab dengan Cameron itu dilakukan dalam upaya menggalang dukungan bagi penyelesaian krisis di Gaza.
“Saya sampaikan bahwa apa yang terjadi di Gaza sudah melewati batas dan sama sekali tidak dapat diterima jika dilihat dari perspektif apapun dan dari nilai maupun standar apa pun juga,” kata Retno, ketika menyampaikan keterangan pers secara daring, Kamis (23/11/2023) waktu Jakarta.
Oleh karena itu, dia mendesak kekejaman di Gaza segera dihentikan.
“Gencatan senjata permanen diperlukan dan setop menyerang fasilitas kemanusiaan serta masyarakat sipil,” tutur Retno.
Retno mengatakan bahwa apa yang terjadi di Gaza bukan hanya terjadi saat ini, namun juga kelanjutan dari tindak ketidakadilan terhadap bangsa Palestina, kelanjutan dari pendudukan ilegal Israel, dan kelanjutan dari keinginan Israel melenyapkan Palestina.
“Kata-kata yang sering dipakai Israel bahwa ini, adalah sebuah self-defense (pembelaan diri) hanya dijadikan pretext (justifikasi) saja. Self-defense doesn’t mean a license to kill civilians (Membela diri bukanlah lisensi untuk membunuh warga sipil),” kata dia.
Untuk itu, Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB, di mana Inggris merupakan salah satu anggota tetap dan memiliki hak veto untuk menunjukkan tanggung jawab moral dalam memperjuangkan keadilan dan kemanusiaan.
“Dalam diskusi dengan Secretary Cameron, saya menyampaikan bahwa saatnya nilai-nilai yang sering diucapkan oleh negara-negara Barat mengenai penghormatan terhadap HAM dan hukum internasional juga diberlakukan untuk Palestina. Indonesia mengharapkan Inggris untuk berpihak pada perjuangan keadilan dan kemanusiaan,” jelas Retno.
Editor: Frifod