Suntik Mati PLTU Batu Bara Dibutuhkan Dana Rp 1,5 Triliun
2 min readTOP-NEWS.id, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan bahwa Indonesia membutuhkan dana senilai 100 miliar dollar AS atau Rp 1,500 triliun (kurs Rp 15.000 per dollar AS) untuk menyuntik mati Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara.
Luhut mengatakan bahwa sejatinya Indonesia mengandalkan dana dari ust Energy Transition Partnership (JETP) yang senilai 20 miliar dollar AS atau setara Rp 300 triliun. Namun, dana tersebut dirasa kurang untuk mempensiunkan dini PLTU batu bara.
“Jadi kami mengandalkan mereka (JETP), tapi kami akan mencoba sekarang juga mencari donor lain dan juga anda tahu, rencana untuk mendukung hal ini karena besarnya kesenjangan ini. Jika Anda melihat kembali hasil G-20, dan dana 20 miliar dollar AS. Tapi kenyataannya, menurut saya bisa mencapai 100 miliar dollar AS,” ungkap Luhut, di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (7/9/2023).
Luhut menambahkan, untuk dana 20 miliar dollar AS dari JETP hingga saat ini belum ada kemajuan. Padahal untuk mencapai 100 miliar dollar AS masih diperlukan adanya tambahan 80 miliar dollar AS.
Yang terang, kata Luhut, pemerintah sangat berkomitmen untuk mempensiunkan PLTU batu bara, sehingga dana tersebut akan diusahakan.
“Jadi ya, bukan hal yang mudah. Namun sekali lagi pemerintah sangat berkomitmen untuk melakukan hal ini. Karena pendanaan yang harus kita siapkan agar kalian tahu untuk mengatasi seluruh masalah, tapi pensiun dini jika terjadi kebakaran di Asia dan juga oleh pemerintah juga seperti PLN mereka juga sudah mempersiapkan seperti 2.5 giga atau satu energi terbarukan setiap tahun,” tandasnya.
Editor: Frifod