Pernyataan Sigit, Wakasek Bidang Kesiswaan SMAN 5 Tangsel Omdo Alias Bohong
3 min readTOP-NEWS.id, TANGSEL – Pernyataan Sigit, Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) SMAN 5 Tangsel membuat semangat murid dan para orangtua murid yang memasukan anaknya di SMAN 5 Tangsel.
Pasalnya, Jumat (5/8/2022), paparan sosialisasi terkait aksi tawuran kepada para murid, yang seharusnya disampaikan petugas Polsek Pondok Aren, namun diisi oleh Sigit, Wakasek Bidang Kesiswaan SMAN 5 Tangsel dengan menyampaikan bahwa “kalian masuk di SMAN 5 Tangsel gratis tanpa dipungut biaya”, tidak sesuai kenyataannya. Itu hanya janji-janji Sigit saja yang memang pintar bermain kata-kata.
Pemerhati Pendidikan Kota Tangsel DR H Salman Maryadi SH MH angkat bicara.
“Saya prihatin melihat kejadian di SMAN 5 Kota Tangerang Selatan ini. Kasihan para siswa dan siswi SMAN 5 yang seharusnya menerima paparan sosialisasi dari petugas Polsek Pondok Aren terkait aksi tawuran, tapi disisipi doktrin dari Sigit, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan kepada para siswa/siswinya, dengan mengucapkan “Kalian masuk ke SMAN 5 ini gratis, tanpa dipungut biaya jadi jaga nama baik sekolah,” kata pemerhati pendidikan Kota Tangsel DR H Salman Maryadi SH MH, Senin (8/8/2022), menirukan pernyataan Sigit, Wakasek Bidang Kesiswaan SMAN 5 Tangsel.
Menurut pemerhati pendidikan ini, bahasa gratis tanpa embel-embel yang disampaikan kepada para siswa dan para orangtua siswa ini menjadi pemahaman bahwa di sekolah tersebut semuanya gratis.
Sementara fakta di lapangan, kata Salman, sekolah gratis ternyata hanya pada hal-hal tertentu, seperti biaya operasional sekolah dan uang SPP atau iuran.
“Saya berharap pihak instansi terkait pendidikan dan penegak hukum menindaklanjuti hal ini. Kasihan anak didik dan bagaimana dunia pendidikan Kota Tangerang Selatan bisa maju seperti kota lainnya bila hal ini terus terjadi,” ujarnya dengan nada kesal.
Dikatakannya bahwa hal ini sungguh ironis, dimana awalnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nadiem Anwar Makarim pernah menjelaskan kalau pendidikan itu gratis.
Sayangnya, bahasa pendidikan gratis yang disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim membuat harapan sejumlah orangtua murid yang benar-benar tidak tahu soal gratis, kebetulan anaknya diterima di SMAN 5 Tangsel dan mereka sangat bahagia.
“Namun, saat mendaftar justru yang gratis hanyalah SPP atau iuran sekolah, sedangkan untuk pendaftaran menjadi kesepakatan bersama,” kata Sri, salah satu orangtua murid memberikan keterangan kepada TOP-NEWS.id, Senin (8/8/2022).
“Kalaupun ada, yang gratis itu hanya buku yang dipinjamkan pihak sekolah, sementara baju batik, baju olahraga, topi, dasi dan bet/logo dari sekolah tidak gratis.
“Untuk kami berharap Pemerintah Kota Tangsel dan pemerintah pusat hadir mendanai pendidikan calon anak bangsa ini. Kalau memang gratis kenapa tidak tidak dicantumkan di papan pengumuman sekolah bahwa masuk di sekolak ini, semua gratis tanpa dipungut biaya atau tanpa terkecuali. Ataukah hanya lips servise saja?,” kesal Sri.
Selain itu, dirinya juga mengaku agak bingung soal pendidikan gratis, karena gatis di mata dia benar-benar semua gratis. “Gratis itu, kan artinya tidak ada bayaran-bayaran, tapi kenyataannya tidak begitu di sekolah ini (SMAN 5 Tangsel),” tandasnya.
Pemahaman mengenai Program Sekolah Gratis antara masyarakat/ orangtua murid dan pemerintah daerah dan pusat sangat berbeda. Sehingga hal ini masih menimbulkan pro kontra di tengah tahun ajaran baru (2022) yang kini sudah bergulir.
Gubernur Banten Wahidin Halim telah mencanangkan bahwa pendidikan tingkat SMA/SMK Negeri di wilayah Provinsi Banten itu gratis. Apakah pencanangan ini masih gratis? Dimanakah dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDa)? Dari tahun lalu, Indonesia sudah aman dari pandemi Covid-19 jadi tidak ada alasan lagi untuk ada potongan-potongan sana-sini.
Reporter: Johny S
Editor: Frifod