Perkuat Layanan Informasi Meteorologi Maritim, BMKG Lepas Drifter di Perairan Kepulauan Seribu
2 min readTOP-NEWS.id, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus memperkuat layanan informasi meteorologi maritim dengan melepas alat operasional meteorologi maritim berupa drifter di perairan Laut Jawa di dekat Kepulauan Seribu. Drifter tersebut dilepaskan agar terus hanyut bergerak menuju Selat Sunda, dan akhirnya keluar ke perairan Samudera Hindia.
Acara pelepasan dipimpin langsung oleh Plt. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, didampingi Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto, serta jajaran pejabat tinggi pratama di lingkungan BMKG.
“Kami memohon doa agar upaya ini berhasil, sehingga jumlah titik observasi di laut Indonesia dapat meningkat, yang pada akhirnya akan memperkuat keselamatan pelayaran,” ungkap Dwikorita.
Pelepasan drifter tersebut menurut Dwikorita, menjadi bagian penting dari upaya BMKG dalam mendukung peningkatan layanan informasi meteorologi di sektor maritim.
Harapannya, dengan jaringan observasi yang semakin kuat dan luas dapat memberikan data yang lebih akurat dan terperinci mengenai kondisi cuaca maritim.
Adapun pemilihan perairan Laut Jawa Bagian Barat di dekat Kepulaun Seribu sebagai lokasi pelepasan drifter, dijelaskan Dwikorita, karena merupakan salah satu jalur pelayaran yang cukup padat, baik untuk transportasi umum maupun sektor pariwisata.
Kegiatan maritim yang intensif di wilayah tersebut memerlukan layanan meteorologi yang andal dan presisi tinggi, sehingga kehadiran drifter diharapkan dapat memberikan kontribusi besar dalam memantau kondisi cuaca dan laut secara real-time.
Proyek Maritime Meteorological System (MMS)-1 yang telah berjalan selama empat tahun, lanjut Dwikorita, menjadi payung dari berbagai inisiatif untuk memperkuat sistem informasi meteorologi maritim di Indonesia.
Salah satu elemen utama dari proyek ini adalah penguatan kerapatan jaringan observasi, termasuk melalui pelepasan drifter, yang dapat mengukur arah arus laut, suhu permukaan laut, dan tekanan udara.
Dwikorita menjelaskan, sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki dua pertiga wilayahnya berupa lautan, menjadikannya salah satu negara dengan potensi maritim terbesar.
BMKG berkomitmen untuk meningkatkan pemahaman dan pelayanan meteorologi maritim guna mendukung keselamatan dan kesejahteraan masyarakat yang beraktivitas di laut.
Sebagai informasi, BMKG telah melepas 73 drifter di seluruh perairan Indonesia sejak 2023, bekerja sama dengan Pusat Meteorologi Maritim dan mitra seperti PT Pelni, PT DLU, ASDP, dan PT CLS Indonesia. Drifter ini berperan dalam mengumpulkan data cuaca laut yang krusial untuk prediksi cuaca maritim.
Selain drifter disiapkan pula akan terpasang 10 buah radar maritim (High Frequency Type Array) dan penguatan backbone sistem processing meteorologi maritim yang diperkuat dengan Artificial Intelligence (AI), Machine Learning dan Big Data.
Dwikorita mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mengganggu drifter yang ditemukan di laut agar alat tersebut dapat terus memberikan data penting bagi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat yang beraktivitas di laut.
Sumber: BMKG
(Biro Hukum dan Organisasi
Bagian Hubungan Masyarakat)