fbpx
Sabtu, 16 November 2024

TOP-NEWS

| KAMI ADA UNTUK ANDA

Penatua Dolfinus Yoseph Rumsano Korban Aniaya, Advokat Yan C Warinussy Minta Polresta Manokwari Segera Tangkap Pelakunya

3 min read

TOP-NEWS.id, MANOKWARI – Penatua Jemaat Gereja Kriten Injili (GKI) Sion Sanggeng, Manokwari Dolfinus Yoseph Rumsano (52) menjadi korban penganiayaan oleh dua pria yang tidak dikenal saat melintas di kawasan Jembatan Kali Imbrairi, Jalan Yos Sudarso depan Toko Nurati, Sanggeng, Manokwari, Papua Barat, Rabu (16/8/2023), sekitar pukul 17:00 WIT.

Akibatnya, wajah hamba Tuhan Penatua Dolfinus Yoseph Rumsano di bagian dagu dan bibir bawah terluka dan mengganggu aktivitasnya.

Penyerangan yang dilakukan dua pria berinisial DW dan ER saat ini sudah dilaporkan korban ke pihak kepolisian dengan Laporan Polisi Nomor LP/B/764/VIII/2023/SPKT/Polresta Manokwari/Polda Papua Barat, tanggal 16 Agustus 2023 di Satuan Pelayanan Kepolisian Terpadu (Polresta) Manokwari, Kamis (17/8/2023) sekitar pukul 16:30 WIT.

Sekretaris UP2J Jemaat GKI Sion Sanggeng, Manokwari, Papua Batat Penatua Advokat Yan Christian Warinussy, SH. (dok)

Akibat kejadian tersebut, Sekretaris Urusan Pelayanan Pembina Jemaat (UP2J) Gereja Kristen Injili (GKI) Sion Sanggeng, Manokwari Penatua Advokat Yan Christian Warinussy, S.H merasa prihatin atas kejadian yang menimpa Penatua Dolfinus Yoseph Rumsano yang juga sebagai rekannya di Jemaat GKI Sion Sanggeng.

“Saya sangat prihatin atas tindakan penganiayaan yang telah dialami hamba Tuhan (Penatua Dolfinus Yoseph Rumsano). Kami bersama Pelaksana Harian Majelis Jemaat (PHMJ) GKI Sion Sanggeng dan keluarga korban telah serahkan proses hukum perkaranya kepada aparat penegak hukum di Polres Manokwari,” kata Sekretaris UP2J GKI Tanah Papua Jemaat Sion Sanggeng Penatua Adbokat Yan Christian Warinussy dalam keterangan tertulis kepada TOP-NEWS.id, Jumat (18/8/2023).

“Kami percaya tidak ada pihak manapun yang dapat dibiarkan melakukan tindakan kriminal terhadap siapapun dan dibiarkan bebas berkeliaran untuk mengulangi perbuatannya di Manokwari dan sekitarnya,” ujar Penatua Yan.

Oleh sebab itu, kata Penatua Yan, pihaknya berharap agara Kapolresta Manokwari Kombes Pol RB Simangunson dan jajarannya dapat menegakkan hukum dengan memanggil dan membawa para terlapor (penganiayaan) tersebut (DW dan ER) untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum.

Keterangan dari pihak keluarga korban bahwa dua pelaku penganiayaan (DW dan ER) terhadap Penatua Dolfinus Yoseph Rumsano hingga saat ini belum menyerahkan diri kepada pihak berwajib, bahkan terkesan dilindungi keluarganya.

Bukan itu saja, keluarga korban juga menyampaikan saat anggota polisi datang ke rumah terlapor malah diserang balik oleh keluarga terlapor seolah tidak terima kalau keluarganya (terlapor DW dan ER) akan ditindaki sesuai hukum yang berlaku.

Sekretaris UP2J GKI Sion Sanggeng, Manokwari Penatua Advokat Yan Christian Warinussy menceritakan kronologis kejadiannya.

Surat laporan kepolisian di Unit IV PPA Sat Reskrim Polresta Manokwari, Papua Barat. (Foto: Advokat Yan Christian Warinussy, S.H)

Usai pulang kantor, korban (PNS di Dinas PUPR Kabupaten Manokwari) melintasi Jalan Yos Sudarso, Sanggeng tiba-tiba korban dihentikan oleh dua pelaku yang diduga bernama Daniel Wamafma (DW) dan Eli Rumbiak (ER) di depan Jembatan Kali Imbrairi dan sempat menabrak kendaraan sepeda motor yang dikemudikan korban. Kedua pelaku pemukulan atau penganiayaan adalah warga sipil yang tinggal di Airkuki, Manokwari.

“Saat itu juga korban dipukul tanpa henti (bertubi-tubi) hingga babak belur oleh perlakuan kedua pelaku tersebut, bahkan kata korban tidak mengenal kedua pelaku. Untungnya pada saat kejadian ada saksi mata yang melihat dan melerai penganiayaan itu serta mangantar korban ke rumahnya,” ungkap Penatua Advokat Yan, mengutip cerita kronologis korban.

Usai dibawa pulang ke rumah korban, saat itu juga korban diantar keluarganya dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa demi kepentingan pembuatan visum et repertum (pemeriksaan fisik).

Editor: Frifod

Copyright © TOP-NEWS.ID 2024 | Newsphere by AF themes.