fbpx
Selasa, 19 November 2024

TOP-NEWS

| KAMI ADA UNTUK ANDA

Pemerintah Saudi Perketat Pemeriksaan, PPIH Ingatkan Jemaah Selalu Bawa Identitas Diri Saat di Luar Hotel

2 min read

(Foto: Kemenag)

TOP-NEWS.id, JAKARTA – Sast ini, Pemerintah Arab Saudi tengah memperketat pemeriksaan terhadap jemaah, khususnya untuk mengidentifikasi jemaah yang menggunakan visa non haji.

Terkait hal itu, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) kembali mengingatkan jemaah agar senantiasa membawa identitas pengenal sebagai jemaah haji selama di Tanah Suci yaitu; kartu dan gelang identitas, paspor, visa haji serta pengenal diri lainnya ketika ke luar hotel atau ke Masjidil Haram.

Aparat Saudi saat ini sedang mengintesifkan pemeriksaan, dan penjagaan ketat akses masuk Kota Makkah dan wilayah Armuzna.

Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda menyampaikan, otoritas Arab Saudi pada penyelenggaraan haji tahun ini menerbitkan kebijakan seluruh jemaah haji harus memiliki smart card. Program iini mendapat perhatian secara khusus dari Kementerian Haji, Kementerian Dalam Negeri, dan pihak Keamanan Umum Arab Saudi.

“Jemaah yang tidak memiliki smart card, dilarang masuk ke Armuzna, apapun kedudukannya. Pemerintah Arab Saudi menyiapkan sanksi berat bagi para pihak yang melanggar. Karenanya, selain harus membawa smart card dan identitas lainnya saat berada di luar hotel, jemaah agar menyimpan dengan baik smart card tersebut, pastikan tersimpan di tempat aman,”
katanya dalam keterangan resmi Kemenag di Jakarta, Jumat (7/6).

Widi mengingatkan agar jemaah haji segera lapor ke petugas sektor bila smart card miliknya hilang untuk segera dilakukan penggantian. Menjelang puncak haji, Widi melanjutkan, PPIH melakukan persiapan pelaksanaan safari wukuf jemaah di Arafah.

Persiapan melibatkan para petugas layanan lansia, disabilitas, dan tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama Pada Jemaah Haji (PKP3JH) dan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), program safari wukuf ini terus disosialisasikan ke hotel-hotel jemaah menginap.

Disebutkan, PPIH mengalokasikan 300 kuota bagi jemaah lansia yang tidak mampu melaksanakan wukuf di Arafah, kuota tersebut telah mempertimbangkan jumlah petugas yang akan membersamai jemaah yang disafariwukufkan.

“Setiap satu petugas akan mengurus lima jemaah lansia nonmandiri, termasuk memandikan, menyuapi, dan kebutuhan individu lansia lainnya. Mekanisme pendorongan jemaah safari wukuf dilakukan pada 9 Zulhijjah pagi, jemaah lansia di hotel transit dibawa dengan 10 bus menuju Arafah,” katanya.

Ia juga berpesan bagi jemaah khususnya jemaah muda dan sehat agar membantu jemaah lain khususnya jemaah lansia yang membutuhkan bantuan dan pertolongan selama di tanah suci.

“Saling peduli antar jemaah ini diharapkan menumbuhkan kebersamaan yang kuat dan menjadi ladang amal yang diperoleh selama menjalani ibadah haji,” pesannya.

PPIH, lanjut Widi, terus mengingatkan jemaah agar menjaga kesehatan tubuhnya dengan istirahat yang cukup, makan tepat waktu, mengkonsumsi vitamin yang dibutuhkan dan melakukan konsultasi ke dokter kloter, klinik sektor bila mengalami keluhan kesehatan.

“Mengingat cuaca panas saat ini di Kota Makkah, aktivitas ibadah jemaah dapat dilakukan di musala hotel atau masjid sekitar hotel, mendalami manasik haji dan mengikuti bimbingan dan konsultasi ibadah yang diselenggarakan di musala hotel,” tutupnya.

Sumber : Kemenag

Copyright © TOP-NEWS.ID 2024 | Newsphere by AF themes.