Pascagempa M6.0, Terjadi 48 Kali Gempa Susulan di Selatan Yogyakarta
2 min readTOP-NEWS.id, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat telah terjadi 48 kali gempa susulan pada Sabtu (1/7), pascagempa dengan Magnitudo 6,0 di selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (30/6) pukul 19.57 WIB.
“Sebanyak 48 kali gempa susulan di selatan DIY hingga pukul 18 WIB. Menuju stabil,” ungkap Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam akun instagramnya, Sabtu (1/7/2023).
Dari hasil monitoring BMKG, Magnitudo
gempa bumi susulan paling besar, tercatat M4,2.
Episenter gempabumi yang mengguncang selatan Yogyakarta pada Jumat ini terletak pada koordinat 8,63° LS ; 110,08° BT, dengan kedalaman 67 km.
Sebelumya, Daryono menyebutkan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia dan Eurasia.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( _thrust fault_ ).
Dalam instagramnya, Daryono menyebutkan, gempa ini sangat mirip gempa selatan Jawa Timur,10 Apr 2021 yang merusak di 16 kab/kota di Jatim
“Gempa akibat pecahnya bagian lempemg indo- australia ini lebih memiliki sifat/karakter groundmotion yang lebih kuat. Dan spektrum guncangan yang luas karena merupakan gempa menengah di kedalaman 67 km.
BMKG mengimbau warga menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa serta memeriksa bangunan tempat tinggal untuk memastikan tidak ada kerusakan yang dapat membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
Gempa bumi itu dirasakan di wilayah Klaten, Ponorogo, Kebumen, Nganjuk, dan Cilacap pada skala intensitas IV MMI; Karangkates, Kediri, Kulon Progo, Wonogiri, Yogyakarta, Sleman, dan Purworejo pada skala III- IV MMI; serta Madiun, Purbalingga, Purwokerto, Banjarnegara, Mojokerto, Demak, Pacitan, Gresik, Jepara, Blitar, Solo, Garut, dan Pangandaran pada skala III MMI.
Getaran gempa juga dirasakan di Bandung, Lumajang, Ngawi, Trenggalek, Pacitan, Tulungagung, Blora, dan Indramayu pada skala II-III MMI serta Sumedang, Malang, Salatiga, Denpasar, Sidoarjo, dan Surabaya pada skala II MMI.
Getaran pada skala II MMI dirasakan oleh beberapa orang dan menyebabkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang dan pada skala III MMI getaran dirasakan nyata di dalam rumah, terasa seakan-akan ada truk berlalu.
Pada skala IV MMI, getaran pada siang hari dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah dan beberapa orang di luar rumah serta menyebabkan gerabah pecah, jendela/pintu berderik, dan dinding berbunyi.
Menurut hasil pemodelan gempa bumi yang terjadi di DIY pada Jumat (30/6) malam tidak berpotensi tsunami.