Massa Ngamuk, Bank Papua Hentikan Layanan di Kabupaten Yalimo
2 min readTOP-NEWS.ID, JAYAPURA — Massa pendukung Paslon Bupati-Wakil Bupati Yalimo, Erdi Dabi dan Jhon Wilil mengamuk dan rusuh di Kabupaten Yalimo. Meski massa sudah membakar sejumlah fasilitas umum dan pemerintah serta memblokir akses jalan masuk ke Elelim, John Wilil meminta Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri untuk tidak mengirim pasukan ke Elelim.
Menurut John Wilil, apa yang dilakukan masyarakat pendukung sebagai imbas dari putusan Mahkamah Konstitusi (MK) atas hasil sengketa pemungutan suara ulang (PSU) di Kabupaten Yalimo.
Massa sebelumnya sekitar pukul 15.40 WIT membakar sejumlah fasilitas umum dan milik pemerintah di Kabupaten Yalimo. Perkantoran itu di antaranya, Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan Dinas Kesehatan.
John Wilil juga mengaku tidak bisa menahan emosi massa setelah mendengar hasil putusan MK yang membatalkan SK Penetapan KPU Yalimo.
MK mendiskualifikasi Cabup Erdi Dabi lantaran status hukum pidana yang pernah menjeratnya. Akibat dari amukan massa, Bank Papua yang berada di Yakimo juga diamuk massa.
Kepala Bank Papua Cabang Wamena melalui Pejabat Pengganti Sementara Siprianus Yalekat mengatakan, pelayanan perbankan di Yalimo akan dihentikan. Itu dilakukan sebagai buntut atas kerusuhan yang terjadi di kawasan tersebut.
Ia menambahkan, buntut dari penghentian layanan tersebut, Bank Papua tidak lagi mengirim uang ke Yalimo untuk mendukung perekonomian di sana. Layanan untuk sementara dipindah ke Wamena, Kabupaten Jaya Wijaya.
“Kami sudah imbau customer untuk lakukan semua transaksi di Wamena karena sampai saat ini kondisi di Elelim belum stabil, jadi kita tidak mungkin ambil resiko untuk bawa uang ke sana,” kata dia, seperti yang dilansir Antara, Kamis (1/7/2021).
Sebagai informasi kerusuhan meletus di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo sejak, Selasa (29/6/2021) . Kerusuhan dipicu oleh keputusan MK mendiskualifikasi pasangan calon bupati dan wakil bupati Yalimo Erbi Dabi-John Wilil.
Selain perkantoran dan fasilitas umum yang dirusak massa, mereka juga memblokade sejumlah jalan.
Siprianus Yalekat mengatakan, selain menutup layanan, pihaknya juga akan mengevakuasi karyawan di kabupaten dengan menggunakan pesawat.
Menurutnya, pegawai Bank Papua yang ditempatkan di Yalimo ada tujuh orang ditambah petugas keamanan dan kebersihan. Mereka semua akan dievakuasi ke Jayawijaya.
“Kami sudah diberikan petunjuk oleh manajemen atau direksi untuk secepatnya kita melakukan evakuasi. Namun transportasi jalan darat tidak bisa kita masuk, karena banyak jembatan yang menurut informasi tidak bisa dilalui,” katanya.
Editor : Frifod