LP3BH Manokwari Mendorong Sejumlah Pihak Lakukan Investigasi Meninggalnya Tokoh Pejuang Papua Filep Karma
2 min read
TOP-NEWS.id, MANOKWARI – Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari dan selaku Peraih Penghargaan Internasional di bidang Hak Asasi Manusia “John Humphrey Freedom Award” tahun 2005 di Canada Advokat Yan Christian Watinussy, SH menyampaikan turut berbelasungkawa atas meninggalnya naas kakak, tapi juga sosok Pejuang Damai Papua Merdeka bernama Filep Jacob Semuel Karma pada (31/10/2022).
“Saya memberi apresiasi kepada Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri dan Kapolresta Jayapura Kombes Pol Victor Mackbon serta jajarannya yang telah membantu pengamanan lokasi kejadian perkara di Pantai Base-G hingga jenazah dibawa untuk memperoleh visum luar di RS Bhayangkara, Furia-Kotaraja hingga dibawa untuk disemayamkan di rumah duka Dok V Atas, Kota Jayapura, Papua sampai akhirnya menempuh perjalanan panjang diantar untuk dimakamkan di Taman Pekuburan Umum (TPU) Waena,” kata Yan dalam keterangan tertulisnya, diterima redaksi, Kamis (3/11/2022).

Menurutnya, sebagai advokat dan pembela HAM di Tanah Papua, dirinya cenderung setuju untuk dilakukan investigasi terhadap seluruh kronologis peristiwa sebelum hingga sesudah jenazah almarhum tokoh politik Papua merdeka ini ditemukan, Senin (31/10) pagi di Pantai base-G.
Kondisi jenazahnya yang mengenaskan seyogyanya menjadi pusat perhatian utama dalam melakukan investigasi tersebut. Catatan latar belakang dan kebiasaan almarhum melakukan kegiatan diving (selam) mesti ditempatkan sebagai patokan dalam menganalisis kondisi jenazah almarhum FK (Filep Karma) yang ditemukan dalam posisi terlentang dengan tangan terbuka ke arah atas dan luar serta mulut dalam posisi lidahnya menjulur keluar.
“Bahkan baju selamnya terlihat dalam posisi sobek pada beberapa bagian. Investigasi maksimal dapat dilakukan, dan karena itu saya mendorong Gereja Kristen Injili (GKI) Di Tanah Papua dan Gereja Katolik Keuskupan Jayapura bersama beberapa LSM HAM seperti Aliansi Demokrasi Papua (AlDP) dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Papua dapat memimpin proses investigasi ini,” ucapnya.
Amnesty Internasional serta Koalisi LSM HAM se-Tanah Papua dapat mendukung seluruh proses investigasi tersebut. Peran serta keluarga almarhum dapat diberi perhatian dalam seluruh proses investigasi ini.
“Saya yakin kematian almarhum Filep Karma sebagai tokoh perjuangan damai untuk Papua merdeka tidak bisa dilihat hanya dengan alasan mati karena tenggelam, atau keterangan di seputar kesimpulan demikian belum nampak dan sungguh sulit dipertanggungjawabkan secara hukum dan dari sisi prinsi hak asasi manusia yang berlaku secara universal,” tutur Yan.
LP3BH Manokwari cenderung mendukung bahwa potensi kematian di luar hukum kuat terjadi dalam kasus kematian tokoh Papua merdeka ini. Sehingga penggunaan Protokol Minnesota tahun 2016 penting.
Sumber: Yan C Warinussy
Editor: Frifod