Ketum Rugby Papua Samuel Tabuni: Apapun Situasinya Rugby Papua Harus Juara

TOP-NEWS.id, JAYAPURA – Tim Rugby Papua saat ini tengah melakukan persiapan menuju pra Pekan Olahraga Nasional (PON) Cabang Rugby yang akan dijadwalkan pada Agustus 2023 di Bali, Denpasar.

Untuk itu, pengurus Rugby Papua yang baru saja terbentuk melalui hasil Musyawarah Persatuan Rugby Indonesia (PRUI) Provinsi Papua di bawah Pimpinan Samuel Tabuni, MSi, MAJEd tengah mengintensifkan kembali program pelatihan secara mandiri sejak 16 Februari 2023 di Jayapura, Papua.

Pimpinan dan Pengurus Rugby Papua juga telah menunjuk George Deda sebagai Kepala Pelatih Rugby Papua didampingi Toberry Buinai sebagai Asisten Pelatih.

Adapun atlet rugby Papua yang telah dipilih dan mulai berlatih berjumlah 40 orang, yakni 20 orang atlet putra dan 20 orang atlet putri. Seluruh atlet ini tengah mengikuti proses latihan dengan sistim promosi degradasi, karena yang dibutuhkan untuk memperkuat Tim Rugby Papua hanya 12 atlet putra dan 12 atlet putri. Kesemuanya akan mengikuti sejumlah kompetisi olahraga nasional maupun internasional.

Berikut sejumlah kompetisi rugby tahun ini (2023) yang telah dimasukan ke dalam agenda Rugby Papua di mana Tim Rugby Papua diharapkan dapat turut ambil bagian dalam pertandingan-pertandingan, yaitu Open Tournament Rugby Jakarta pada tanggal 6 Mei 2023.

Kemudian, Friendly Match dengan Tim Rugby Provinsi Sepik Timur dan Provinsi Sepik Barat Kota Papua New Guinea (PNG) yang akan dilaksanakan pada tanggal 27 Mei 2023 di Lapangan Rugby Papua AURI Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua. Lalu, Pra PON di Bali 2023, dan Pasific game pada November 2023 di Solomon Island.

Selain agenda di atas, saat ini pengurus Rugby Papua juga telah berkoordinasi dengan pihak penyelanggara kompetisi Rugby OSEANIA Union.

Pemerintah Diminta Fasilitasi Club Rugby Papua

Pelatih Rugby Papua George Deda menyampaikan bahwa hingga saat ini kami tetap berupaya untuk mempersiapkan tim secara mandiri meski masih mengalami berbagai kendala.

George Deda berharap, ke depan pemerintah dapat memfasilitasi Club Rugby Papua dengan fasilitas lapangan dan sarana penunjang yang benar-benar berada dibawah kepemilikan dan manajemen Club Rugby Papua. Hal ini semata agar proses pelatihan dapat dilakukan lebih intensif.

Menurutnya, lapangan rugby yang telah dibangun oleh pemerintah untuk pembinaan Club Rugby Papua yang menjadi tempat latihan saat ini dibangun di lokasi AURI, sehingga untuk penggunaan lapangan mengharuskan pihak manajemen Club Rugby Papua melakukan berbagai proses administrasi yang cukup panjang dan memakan waktu.

“Hal ini bisa berdampak pada menurunnya intensitas latihan produktivitas club yang tentu juga seluruh atlet dibawah naungan Rugby Papua,” kata Pelatih Rugby Papua George Deda dalam keterangan persnya diterima redaksi, Kamis (20/4/2023).

Sementara itu, Ketua Umum (Ketum) Rugby Papua Samuel Tabuni menjelaskan bahwa beberapa waktu lalu dirinya telah bertemu Presiden Rugby Union Papua New Guinea Mr Paul Siwi di Port Moresby, PNG guna membicarakan berbagai agenda kerjasama yang dapat dilakukan.

“Baik itu melalui berbagai agenda persahabatan dan juga kerjasama dalam melakukan pembinaan pelatih dan lain sebagainya,” jelas Ketum Rugby Papua Samuel Tabuni.

Pertemuan Ketum Rugby Papua dengan President Rugby Union PNG disambut gembira oleh kedua belah pihak, karena ini baru pertama kalinya Rugby Papua diperkenalkan di wilayah Pacific.

Sebagai Ketum Rugby Papua, Samuel Tabuni merasa gembira karena salah satu cabang olahraga utama di PNG dan wilayah Pacific kini menjadi salah satu olahraga yang diminati masyarakat Papua, selain sepak bola.

“Olahraga ini dapat menjadi sarana yang baik dalam membangun hubungan antar negara,” tutur Pak Sam, sapaan akrab Ketum Rugby Papua Samuel Tabuni.

Samuel Tabuni juga kemukakan bahwa walaupun terpisah negara, ia berharap olahraga ini dapat menjadi sarana memperkuat silaturahmi dan persaudaraan sesama masyarakat yang hidup di atas pulau terbesar di wilayah Pacific ini.

Dikatakan Ketum Rugby Papua bahwa olahraga Rugby Papua yang baru saja dipercayakan kepadanya sebagai ketum, saat ini tengah dalam proses pembenahan manajemen dan dirinya berharap Pemerintah Provinsi Papua dapat memberikan dukungan kepada Rugby Papua melalui KONI Provinsi Papua.

“Hal ini semata untuk mempertahankan prestasi juara PON 2020 dalam cabang olahraga Rugby yang diselenggarakan di Papua juga berbagai kompetisi tingkat nasional atau internasional di masa mendatang,” harapnya.

Ia juga menyampaikan bahwa di tengah segala keterbatasan, ia optimistis Rugby Papua akan menjadi pemenang dalam berbagai kompetisi di masa mendatang.

Bagi Samuel Tabuni, rugby bukan hanya sekadar soal membangun nilai sportivitas, melainkan juga olahraga yang mendorong pembentukan dan penguatan karakter, pengontrolan emosi, serta kerjasama tim dan kepemimpinan untuk orang-orang Papua di Indonesia.

Ia berharap, olahraga rugby ini juga dapat diminati oleh anak-anak sekolah SD, SMP, dan SMA melalui rencana program olahraga rugby yang diajarkan di sekolah-sekolah.

“Dengan demikian, generasi muda Papua terhindar dari berbagai pengaruh buruk minuman keras, obat terlarang dan lain-lain,” ucap Ketum Rugby Papua.

Dijelaskan Pak Sam, olahraga ini menjadi salah satu olahraga yang cocok untuk orang-orang Papua, karena selain hal-hal di atas, olahraga rugby tentu sangat menyehatkan.

Sumber: Humas AFT
Editor: Frifod