Ketua Dewan Adat Grimenawa Zadrak Wamebu Ambil Sikap Atas Meninggalnya Daud Bano
3 min readTOP-NEWS.id, JAYAPURA – Anggota Babinsa Koramil Nimboran berinisial Sertu AD terlibat keributan dengan sejumlah warga di Kampung Karya Bumi, Distrik Namblong, Kabupaten Jayapura, Papua pada 1 Januari 2024. Akibatnya, salah satu warga bernama Daud Bano (30) kehilangan nyawa dan menjadi korban keributan tersebut.
Dari versi laporan warga setempat diduga korban Daud Bano bersama kelompoknya sedang mengonsumsi minuman keras (miras) dan meminta rokok kepada oknum Babinsa Sertu AD, namun Sertu AD melayangkan senjata tajamnya ke arah Daud Bano hingga menghilangkan nyawa warga sipil tersebut.
Tidak terima perlakuan Sertu AD terhadap Daud Bano, keluarga korban langsung mengadu ke Dewan Adat Grimenawa terkait persoalan kasus tersebut.
Ketua Dewan Adat Grimenawa Zadrak Wamebu, S.H., M.M menerima pengaduan tersebut menyatakan pihaknya mengambil sikap dari sisi adat, karena korban adalah anak adat yang meninggal diatas tanah leluhurnya.
Dikatakan Ketua Dewan Adat Dewan Grimenawa bahwa masalah tersebut langsung diambil alih Dewan Adat, karena massa sudah melakukan aksi spontanitas dengan merusak dan membakar sejumlah rumah.
“Massa juga meminta agar transmigrasi segera keluar tinggalkan tempat ini (Kampung Nimboran) yang saat ini mereka tinggal dan hidup selama ini, karena sudah 50 tahun tempati lokasi itu tanpa ada biaya ganti rugi,” ujar Zadrak Wamebu kepada TOP-NEWS.id, Rabu (2/1/2024).
Usai aksi masyarakat membakar rumah, namun dapat dikendalikan oleh Dewan Adat dengan jaminan bahwa Dewan Adat akan menyampaikan aspirasi kepada Pj Bupati Jayapura Triwarno Purnomo.
Zadrak menjelaskan kepada masyarakat bahwa sebelum pemakaman almarhum Dsud Bano, Pj Bupati Jayapura akan datang untuk berbelasungkawa, namun hingga proses penguburan jenazah almarhum Daud Bano, Pj Bupati Jayapura tidak kunjung datang.
“Dewan Adat merasa bahwa pemerintah tidak membuka diri untuk menerima aspirasi masyarakat,” tuturnya.
Zadrak menjelaskan, memang malam sebelumnya Pak Pj Bupati sudah datang, tapi karena sudah larut malam maka masyarakat adat minta besok pagi sebelum pemakaman Pj Bupati Jayapura Triwarno Purnomo datang, sekaligus mendengar aspirasi masyarakat.
Selain itu, Zadrak Wamebu sebagai Ketua Dewan Adat Grimenawa meminta agar Pj Bupati Jayapura mau membuka diri untuk menerima Dewan Adat agar persoalan ini segera diselesaikan, dan oknum TNI tersebut harus dihukum seberat-beratnya.
Akibat Aksi Pemalakan
Sementara itu, Wakil Sementara (WS) Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Letkol Inf Chandra Kurniawan, juga menerangkan bahwa kejadian ini bermula saat sekelompok pemuda yang dipengaruhi minuman keras beralkohol melakukan aksi pemalakan dan penganiyaan terhadap seorang anggota TNI dari Koramil Genyem.
“Kejadian terjadi saat anggota Babinsa kita jalan pulang ke rumah, namun di jalan ia dihadang dan dianiaya oleh sekelompok orang yang dipengaruhi minuman keras,” ucap WS Kapendam kepada wartawan di Kota Jayapura, Papua, Selasa (2/1/2024).
Lantaran diserang sekelompok pemuda, oknum TNI ini berupaya membela diri sehingga satu orang pemuda bernama Daud Bano terluka dan akhirnya meninggal dunia.
“Karena terdesak, anggota kita membela diri sehingga terjadilah insiden satu warga terkena senjata tajam dan meninggal dunia,” jelas WS Kapendam.
Setelah mengetahui korban Daud Bano meninggal dunia, pihak keluarga dan kerabat melakukan aksi anarkis dengan membakar Kantor Balai Kampung dan Pos Polisi Namblongkantor dan sejumlah rumah.
Editor: Frifod