Ketua BKSS Depidar Papua Andru Bahabol Tanggapi Statemen Plt Ketua DPD Golkar Papua Meragukan Kader Golkar
3 min readTOP-NEWS. id, JAKARTA – Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Papua Dr Ahmad Doli Kurnia Tandjung, SSi, MT menjelaskan, dua nama yang sudah diputuskan oleh DPP Golkar, yakni John Tabo dan Komjen Pol Paulus Waterpauw sebagai calon wakil gubernur (cawagub) Papua.
“Yang jelas Komjen Paulus Waterpauw, bukan kader dari Partai Golkar,” kata Doli dihadapan wartawan usai membuka kegiatan vaksinasi massal di halaman Kantor Partai Golkar Provinsi Papua, Kota Jayapura, Sabtu (7/8/2021).
Menurut dia, dengan dua nama yang diputuskan tersebut, maka DDP sudah memikirkan secara matang untuk kepentingan negara, Papua dan juga untuk kepentingan Partai Golkar.
Soal ini, Ketua Baladika Karya Satuan Serbaguna (BKSS) Depidar Provinsi Papua Andru Bahabol angkat bicara.
Andru mengatakan, bagaimana mungkin seluruh kader Golkar yang, adalah mantan bupati, anggota DPR RI aktif yang mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Tanah Papua bertahun – tahun diragukan kemampuan membela bangsanya sendiri oleh seorang Plt Ketua DPD Papua Partai Golkar demi mengusulkan seorang jenderal yang bukan kader Golkar?
“Puluhan tahun kader Golkar Papua telah membangun Papua sampai saat ini kenapa masih diragukan oleh negara? Sementara mereka memberikan jiwa dan raga, dana dan nyawa berbakti untuk bangsa dan negara secara totalitas,” ujar Andru dengan nada kecewa, Senin (9/8/2021).
“Saya pikir seluruh kader Partai Golkar Papua, adalah kader militan yang tidak perlu diragukan kemampuannya untuk mempertahankan kedaulatan NKRI,” ungkapnya dengan tegas.
Kenapa Golkar Cari Kader di Luar Partai?
Dijelaskan dia, statemen itu sama saja ditunjukkan kepada dirinya sendiri (partai), bahwasanya Partai Golkar tidak mampu membela bangsa Indonesia, sehingga Partai Golkar cari kader di luar partai demi mempertahankan bangsa dan negara.
“Permainan politik nasional untuk meredam isu Papua merdeka dengan cara-cara begini tidak akan berhasil bangun Papua, yang ada memperkeruh susana Papua yang semakin kabur,” ucapnya.
Sebagai pemuda Papua dan mencintai Papua menuju kesuksesan, ia menilai, masyarakat Papua saat ini berada pada angka kecerdasan informasi politik sangat cukup tinggi dengan polemik yang dimainkan Partai Golkar.
“Ini telah terbaca sudah strategi nasional untuk ambil alih Gubernur Provinsi Papua. Siapa yang akan bangun Papua didalam NKRI, Jika semua pemimpin Papua dicurigai?” tanyanya.
Untuk itu, sebagai Ketua BKSS Depidar Papua, Andru meminta Plt Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Papua Ahmad Doli Kurnia Tandjung, untuk meralat ulang statemennya di media agar ke depannya kesatuan dan persatuan diutamakan.
“Sebab berita ini memiliki nilai yang negatif bahwasanya negara tidak percaya kepada orang Papua, khususnya kader Golkar. Bahkan, bisa juga akan ada kecurangan atau kecurigaan terhadap akibat meninggalnya almarhum Klemen Tinal, jika caranya begini.
Ia menilai bahwa kedua nama yang sudah diumumkan itu, atas ketidakadilan yang dilakukan DPP Partai Golkar terhadap kadernya sendiri.
“Saya berharap agar pemerintah pusat maupun DPP Golkar lebih bijak dalam mengambil keputusan terkait cawagub Papua. Papua saat ini masih sensitif dengan pemimpin berlatar belakang angkatan (POLRI-TNI). Biarlah cawagub Papua berasal dari kader sendiri, yakni dari orang sipil yang pernah memimpin suatu daerah yang berjiwa NKRI,” pinta Andru.
“Kami inginkan pemimpin dari sipil, bukan angkatan yang selalu menggunakan cara-cara kekerasan. Berikanlah kepercayaan kepada pemimpin dari orang sipil orang asli Papua, hal ini supaya sentuhan ke rakyat selalu dengan cara lembut dan dirasakan nyaman,” tandasnya.