JDP Prihatin dan Berduka Atas Gugurnya Empat Prajurit TNI di Kisor
3 min readTOP-NEWS.id, MANOKWARI – Jaringan Damai Papua (JDP) menyampaikan keprihatinan dan duka cita yang dalam atas gugurnya empat prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) anggota Pos Rayon Militer (Posramil) Kisor, Kamis (2/9/2021) pagi ini, yang diduga akibat serangan bersenjata tajam oleh kelompok yang tidak dikenal.
Menurut salah satu laporan yang diduga bersumber dari lingkungan dalam TNI AD di Kodim 1809/Maybrat, yang mana laporan tersebut, sudah beredar luas di sejumlah media sosial (WhatsApp). Dalam laporan itu, secara rinci menjelaskan bahwa para korban diduga diserang kelompok separatis sekitar kurang lebih 50 orang pada dini hari ini tadi.
Serda Amrosius, Praka Dirham dan Pratu Zul Ansari diduga gugur saat ditemukan didalam ruang Posramil. Sedangkan Komandan Posramil Kisor Lettu Chb Dirhan ditemukan tewas di antara semak di luar Posramil Kisor.
Sementara seorang anggota TNI AD lain, yaitu Sertu Yuliano mengalami luka berat. Sementara satu anggota TNI AD lain atas nama Pratu Ikbal dikabarkan hilang atau belum ditemukan jejaknya.
JDP belum memperoleh konfirmasi mengenai sebab musabab terjadinya penyerangan terhadap Posramil Kisor yang berdampak tewasnya Danposramil beserta tiga anggotanya tersebut serta seorang lainnya mengalami luka berat dan seorang lagi dinyatakan hilang.
Namun sebagai fasiltator bagi terbangunnya perdamaian di Tanah Papua, JDP menyerukan kepada Panglima TNI agar tidak secara cepat bereaksi untuk memerintahkan dilakukannya operasi militer dan operasi militer selain perang ke kawasan Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat.
Hal ini, adalah sangat bijak jika masalah ini diserahkan langkah penyelesaiannya secara hukum kepada Polisi Militer dibantu Polda Papua Barat. Karena, diduga keras pelakunya berasal dari masyarakat sipil.
Sehingga, aspek penegakan hukum yang perlu di kedepankan dalam menyikapi persoalan insiden Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat.
“Bahkan kami JDP mendesak agar dalam proses penyelidikan kasus tersebut juga melibatkan sebanyak mungkin otoritas pemerintahan sipil seperti Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat serta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maybrat maupun pemerintah kabupaten yang memiliki wilayah berbatasan dengan Kabupaten Maybrat,” kata Jubir JDP Advokat Yan Christian Warinussy, SH melalui pesan elektronik, Kamis (2/9/2021).
Seperti Pemkab Bintuni dan Kabupaten Sorong Selatan. Sehingga upaya mengurai “benang kusut” dari kasus ini dapat segera dilakukan dengan baik dan damai dengan senantiasa menghormati prinsip supremasi hukum dan hak asasi manusia.
Sementara itu, Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVIII/Kasuari Kolonel (Arm) Hendra Pesireron saat dihubungi, Kamis siang membenarkan insiden penyerangan anggota TNI AD di Distrik Aifat Selatan.
Hendra memaparkan, para korban adalah anggota Pos Koramil Kisor, Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan. Total enam anggota TNI AD yang bertugas di Pos Koramil Kisor. Para pelaku diduga berjumlah sekitar 50 orang.
Identitas empat anggota TNI AD yang gugur, adalah Komandan Pos Koramil Kisor Letnan Satu CHB Dirman, Sersan Dua Ambrosius Yudiman, Praka Mohammad Dirhamsyah, dan Pratu Zul Ansari Anwar.
Sementara dua anggota lainnya luka berat, yakni Sersan Satu Juliano dan Prajurit Satu Ikbal.
”Diduga para pelaku adalah kelompok kriminal bersenjata yang berasal dari luar Kabupaten Maybrat. Sebab, selama ini tidak pernah ada kelompok kriminal bersenjata yang meneror masyarakat setempat,” ungkapnya.
Ia pun menuturkan, Kodam Kasuari telah menerjunkan pasukan ke Distrik Aifat Selatan untuk mengevakuasi enam korban dan mengejar para pelaku dalam aksi ini.
”Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen I Nyoman Cantiasa akan memberikan keterangan pers secara lengkap terkait kasus ini. Seluruh korban telah ditemukan,” pungkasnya.