Ini Tata Cara Melintas di Perlintasan Sebidang antara Jalur KA dan Jalan
2 min readTOP-NEWS.id, JAKARTA – VP Public Relations KAI Joni Martinus mengimbau masyarakat agar memperhatikan aturan atau tata cara melintas di perlintasan sebidang antara jalur kereta api dan jalan.
“Kami terus mengingatkan kembali, bahwa tata cara melintas di perlintasan sebidang adalah berhenti di rambu tanda “STOP”,” saran Joni.
Hal ini, ia sampaikan dalam siaran pers PT KAI pasca insiden tabrakan antara KA Brantas dan truk tronton di Semarang, belum lama ini.
“Setelah berhenti dirambu tanda “STOP”, tengok kiri-kanan, apabila telah yakin aman, baru bisa melintas. Palang pintu, sirine dan penjaga perlintasan adalah alat bantu keamanan semata. Alat utama keselamatannya ada di rambu-rambu lalu lintas bertanda “STOP” tersebut,” tegasnya.
Joni menambahkan, apabila masyarakat Ketika di perlintasan sudah melihat adanya kereta api walaupun masih jauh, ia menyarankan untuk berhenti.
“Seharusnya berhenti terlebih dahulu hingga kereta api tersebut lewat,” imbuhnya.
Sesuai dengan UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan, pasal 114 menyatakan: “Pada perlintasan sebidang antara jalur KA dan jalan, pengemudi wajib:
a. Berhenti ketika sinyal sudah berbunyi, palang pintu kereta api sudah mulai ditutup dan/atau ada isyarat lain.
b. Mendahulukan kereta api, dan
c. Memberikan hak utama kepada kendaraan yang lebih dahulu melintasi rel.
Apabila penguna jalan raya tidak mematuhi aturan tersebut, maka sanksi hukum telah menanti, sesuai sanksi hukum yang tertera pada aturan UU No: 22 tahun 2009, pasal 296 yang berbunyi :
“Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor pada perlintasan antara kereta api dan jalan yang tidak berhenti ketika sinyal sudah berbunyi, palang pintu kereta api sudah ditutup, dan/atau ada isyarat lain sebagaimana dimaksud dalam pasal 114 huruf a dipidana dengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp 750.000,00 (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah).
“Patuhi rambu – rambu lalu lintas yang ada, agar masyarakat aman dan selamat ketika melintas di perlintasan sebidang,” ujar Joni Martinus.