fbpx
Sabtu, 16 November 2024

TOP-NEWS

| KAMI ADA UNTUK ANDA

Hari AIDS Sedunia, Kemenkes: Kasus HIV 2023 Didominasi Ibu Rumah Tangga

3 min read

TOP-NEWS.id, JAKARTAHari AIDS Sedunia diperingati setiap tanggal 1 Desember, namun tahun 2023, Hari AIDS Sedunia mengusung tema Let Communities Lead, yang artinya seruan bagi komunitas dan masyarakat untuk aktif dalam kepemimpinan mereka dan mengeluarkan seluruh upaya serta potensi guna mengakhiri AIDS.

Terkait AIDS, ada data terbaru mengenai peningkatan jumlah kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Indonesia pada tahun ini (2023). Seperti diketahui, AIDS adalah tahap lanjut dari infeksi HIV.

Menurut Juru Bicara (Jubir) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Muhammad Syahril, SP.P, MPH bahwa penularan kasus HIV di Indonesia 2023 didominasi ibu rumah tangga (IRT).

Berdasarkan data Kemenkes, jumlah ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV mencapai 35 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan kasus HIV pada kelompok lainnya, seperti suami pekerja seks dan kelompok MSM (man sex with man).

“Aktivitas ini telah menyumbang sekitar 30 persen penularan dari suami ke istri. Dampaknya, kasus HIV baru pada kelompok ibu rumah tangga bertambah sebesar 5.100 kasus setiap tahunnya,” kata dr. Syahril dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (1/12/2023).

Mantan Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso dr Syahril menjelaskan, penyebab tingginya penularan HIV pada ibu rumah tangga, karena pengetahuan akan pencegahan dan dampak penyakit yang rendah serta memiliki pasangan dengan perilaku seks berisiko.

Ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV berisiko tinggi untuk menularkan virus kepada anaknya.
Penularan bisa terjadi sejak dalam kandungan, saat proses kelahiran, atau saat menyusui.

Secara umum, penularan HIV melalui jalur ibu ke anak menyumbang sebesar 20-45 persen dari seluruh sumber penularan HIV lainnya seperti melalui seks, jarum suntik dan transfusi darah yang tidak aman.

Dampaknya, sebanyak 45 persen bayi yang lahir dari ibu yang positif HIV akan lahir dengan HIV. Dan sepanjang hidupnya akan menyandang status HIV positif.

“Saat ini kasus HIV pada anak usia 1-14 tahun mencapai 14.150 kasus. Angka ini setiap tahunnya bertambah sekitar 700-1000 anak dengan HIV,” tutur dr. Syahril.

Terkait dengan proses deteksi, Kemenkes mencatat hanya 55 persen ibu hamil yang dites HIV, karena sebagian besar tidak mendapatkan izin suami untuk dites. Dari sejumlah tersebut, 7.153 positif HIV, dan 76 persennya belum mendapatkan pengobatan ARV, ini juga akan menambah risiko penularan kepada bayi.

Melihat sumber infeksi tersebut, dr. Syahril menilai penularan HIV masih akan terus terjadi. Sebab, dari 526.841 orang dengan HIV, baru sekitar 429.215 orang yang sudah terdeteksi atau mengetahui status HIV dirinya. Artinya, masih ada 100.000 orang dengan HIV yang belum terdeteksi dan berpotensi menularkan HIV ke masyarakat.

Jubir Kemenkes ini mengungkapkan, upaya untuk melakukan skrining pada setiap individu kini menjadi prioritas pemerintah untuk mencapai eliminasi, termasuk pemutusan mata rantai penularan HIV secara vertikal dari ibu ke bayi.
Setiap ibu yang terinfeksi 100 persen harus mendapatkan tatalaksana yang cukup.

Lewat upaya tersebut, diharapkan angka dan data anak yang terinfeksi HIV sejak dilahirkan dapat ditekan. Kemudian angka kesakitan dan kematian dapat ditekan dan yang terpenting adalah menekan beban negara dalam penanggulangan masalah kesehatan masyarakat.

Lebih lanjut dr. Syahril mengimbau, pasangan yang sudah menikah agar setia dengan pasangannya untuk menghindari seks yang berisiko.

HIV Serang Sistem Kekebalan Tubuh

Penyebab utama AIDS, adalah infeksi oleh virus HIV. Virus tersebut menyerang sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melawan infeksi. HIV merusak sel darah putih yang disebut sel CD4 dan mereplikasi dirinya dalam sel tersebut. Akibatnya, sistem kekebalan tubuh melemah dan tubuh sulit melawan infeksi.

Jika tidak diobati, HIV dapat berkembang menjadi AIDS dalam waktu 10-15 tahun. Virus HIV ditularkan melalui kontak langsung dengan darah dan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti sperma, cairan vagina, dan ASI. Penularan juga dapat terjadi melalui jarum suntik yang digunakan secara bersamaan. Hubungan seksual juga dapat menjadi jalur penularan, terutama jika terdapat luka kecil yang tidak disadari.

Infeksi yang seharusnya ringan bagi individu sehat dapat menjadi fatal bagi penderita AIDS. Hingga kini, belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan HIV/AIDS. Adapun tujuan pengobatan HIV, adalah untuk mendukung sistem kekebalan tubuh sehingga penderita dapat hidup normal dan sehat, serta mencegah berkembang menjadi AIDS.

Editor: Frifod

Copyright © TOP-NEWS.ID 2024 | Newsphere by AF themes.