fbpx
Kamis, 28 November 2024

TOP-NEWS

| KAMI ADA UNTUK ANDA

Fredik Sem, Korban Penembakan di Genyem Mulai Pulih

3 min read
Fredik Sem korban penembakan di Genyem, masih terbaring di RS Bhayangkara, ditemani ibunya. (Foto Yolanda Suebu/top-newa.id)

TOP-NEWS.id, JAYAPURA – Korban penembakan anggota polisi pada 2 Agustus 2021, saat ini masih dalam perawatan RS Bhayangkara, Kotaraja, Kota Jayapura, Papua. Sementara pelaku penembakan sudah diserahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwajib agar dapat diproses sesuai ketentuan hukum yang belaku.

Ibu korban, mama Ludiya Yewi biasa disapa, kepada wartawan mengucapkan bersyukur anaknya sudah sadar dari keterpurukannya yang panjang semenjak kejadian penembakan. Kini anaknya sudah sadar dan dalam perawatan medis perlahan-lahan mulai membaik.

“Anak saya kondisinya perlahan mulai membaik dan saya lega serta beryukur pada Tuhan anak saya diberi kekuatan selama masa kritisnya. Saya dan keluarga saling menguatkan untuk menjaga anak kami,” ujar mama Ludiya Yewi kepada TOP-NEWS.id, di RS Bhayangkara, Kotaraja, Kota Jayapura, Minggu (22/8/2021).

Mama Ludiya Yewi mengatakan, kami orangtua dan keluarga besar sangat terpukul atas kejadian ini. Kami sebagai orangtua tidak pernah menginginkan anak-anak kami punya masalah dengan siapapun.

“Kami selalu ingin yang terbaik bagi anak-anak kami dan saya juga meminta kepada masyarakat atau pihak lain untuk tidak menekan atas kesalahan anak kami. Kami sebagai orangtua meminta maaf bila anak kami bersalah. Dan kepada bapak Kapolda Papua, saya dan keluarga besar sangat berterimakasih karena bapak Kapolda mau peduli dan memperhatikan anak kami,” ucapnya dengan nada terharu.

Mama Ludiya menjelaskan, setelah penembakan pada 2 Agustus 2021, Fredik Sem dari Genyem, Kabupaten Jayapura anak kami langsung
dilarikan ke Puskesmas Genyem untuk mendapatkan pertolongan.

“Karena keterbatasan alat dan tenaga medis di Genyem, kami dirujuk ke RSUD Yowari, dilanjutkan ke RSU Abepura dengan didampingi Kasat Intel Polres Jayapura. Sesampainya di RS Abepura pukul 16.13 WIT, dilakukan penanganan awal oleh perawat di RS Abepura, kemudian pukul 20.00 korban kembali dirujuk ke RS Bhayangkara, saat itu langsung dijemput Kabid Dokkes Polda Papua Kombes Pol dr Nariyana dan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Kompol dr Andi Mappaodang, untuk penanganan lanjutan. Hal ini sebagai bukti kepedulian dan tanggung jawab pihak kepolisian Polda Papua kepada korban,” jelas dia.

Lalu, lanjut mama Ludiya, pukul 21.00 pihak rumah sakit akukan CT scan terhadap korban, setelah itu pukul 23.00 korban masuk ke ruang bedah untuk dilakukan operasi oleh tim dokter.

“Pukul 03.55, tanggal 3 Agustus 2021 korban dikeluarkan dari ruang bedah dan masuk ke ruangan ICU di RS Bhayangkara. Dan pada 9 Agustus 2021, anak kami mulai sadarkan diri,” tuturnya.

Dikatakannya, tanggal 13 Agustus 2021 pukul 10.32 anak kami dipindahkan dari ruang ICU ke ruang perawatan dan menempati ruang bedah pria “Yuso 2”, guna perawatan lanjutan.

Terimakasih Bapak Kapolda Papua

Keluarga Fredik Sem

“Kami bersyujur hari Jumat, 20 Agustus 2021, pukul 11.40, Kapolda Papua mengunjungi anak kami sebagai korban dan bapak Kapolda memberikan motifasi serta dukungan moril kepada anak kami dan keluarga, serta menyampaikan bahwa korban tetap menjalani perawatan di rumah sakit ini (RS Bhayangkara), sampai benar-benar pulih,” terang mama Ludiya meniru keterangan Kapolda Papua.

Kepada wartawan, mama Ludiya berharap anak cepat pulih dari sakitnya, karena Fredik anak kami, adalah tulang punggung keluarga dalam ekonomi.

“Harapan keluarga, Fredik bisa pulih dan berkumpul bersama keluarga, sebab dia (Fredik) merupakan tulang punggung keluarga. Dan terkait pelaku penembakan, keluarga menyerahkan sepenuhnya kepada institusi Polri agar diproses sesuai dengan aturan yang berlaku,” katanya.

Mama Ludiya percaya, kalau anaknya akan mendapatkan keadilan dari Kapolda Papua.
Saat ini, kata mama Ludiya, yang dia harapkan adalah anaknya cepat pulih dan bisa kembali ke rumah lagi.

“Saya berharap agar masyarakat tidak mendengar cerita-cerita yang berkembang di luar sana yang tidak benar dan tidak dapat dipertanggung jawabkan. Apalagi sampai menyebarkan berita yang tidak benar,” tandasnya.

Perlu diketahui, pembakaran Polsek Nimboran, Kabupaten Jayapura, Papua oleh sekelompok massa diawali penembakan seorang warga (Fredik Sem) oleh aparat kepolisian yang hendak membubarkan aksi pemalakan.

“Pukul 10.00 WIT, kejadian bermula saat anggota piket Polsek Nimboran mendapat laporan dari masyarakat bahwa ada orang mabuk yang melakukan pemalakan terhadap kendaraan yang melintas,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal kepada wartawan, Selasa (2/8/2021).

Kamal menerangkan, anggota mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengamankan pelaku pemalakan. Namun, pelaku melakukan perlawanan dengan menggunakan linggis kepada petugas.

Akibatnya, personel kepolisian memberikan tembakan peringatan ke atas, namun menurut Kamal, pemalak tersebut tetap melakukan perlawanan sehingga ditembak oleh petugas. Korban penembakan dalam perkara ini bernama Fedrik Sem.

Kejadian itu, kemudian menyulut peristiwa pembakaran Mapolsek pada siang harinya. Sekitar pukul 13.00 WIT, massa mendatangi kantor kepolisian dan terjadi pembakaran Kantor Polsek. Kasus tersebut sudah ditangani pihak berwajib.

Reporter : Yolanda Suebu

Copyright © TOP-NEWS.ID 2024 | Newsphere by AF themes.