fbpx
Rabu, 27 November 2024

TOP-NEWS

| KAMI ADA UNTUK ANDA

FORKI Papua Tengah Belum Terbentuk, Pelatih Kecewa Terhadap KONI, Surat Undangan PON Dialihkan ke Cabor Lain

2 min read

TOP-NEWS.id, JAYAPURA – Sejak terbentuknya Daerah Otonomi BarU
(DOB) Provinsi Papua Tengah yang diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian atas nama Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang seluruhnya 37 provinsi pada Jumat (11/11/2022), hingga saat ini Pengurus Provinsi Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Provinsi Papua Tengah belum juga terbentuk.

Namun surat Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-do Indonesia pusat yang ditandatangani atas nama Ketua Umum, Wakil Ketua Umum 1 Bidang Pembinaan Pertandingan dan Perwasitan Mayjen TNI (Purn) Sapriadi, S.I.P., M.Si memberikan surat Penyampaian Buletin Kejurnas Piala Menteri ATB/BPN 2024 pada tanggal 25 Januari 2024.

Yang diperuntukan kepada para Ketua Umum PB/PP Perguruan Anggota FORKI dan Pengprof FORKI di seluruh Indonesia. Dimana isi surat tersebut, pertama merujuk kepada Program Kerja Pengurus Besar FORKI tahun 2024 dan kedua, Surat Pengurus Besar FORKI tertanggal 16 Januari 2024, perihal Pemberitahuan Awal Kejurnas tahun 2024.

Namun surat tersebut, tidak direspons oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Mimika. Hal ini disampaikan salah satu pelatih karate cabang olahraga (cabor) Kabupaten Mimika yang tidak mau disebutkan namanya kepada TOP-NEWS.id, Selasa (7/5/2024).

Salah satu contoh surat masuk ke Pengprof FORKI Papua Tengah, namun belum terbentuknya Pengurus FORKI Papua Tengah, sehingga surat tersebut tidak menjadi daya tarik alias tidak direspons.

Contoh kedua, Cabor FORKI Papua Tengah sebagai DOB mendapatkan willcart dua tiket ke Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI ACEH-SUMUT 2024.

“Namun tidak ada pengurus yang perjuangkan, sehingga dua tiket tersebut terlepas dan dialihkan ke cabor lain, dengan alasan cabor karate belum memenuhi syarat ikut PON, karena belum ada atlet yang menjuarai di tingkat nasional,” ujar sumber tersebut.

“Yang menjadi pertanyaan kami kapan atlet bisa menjuarai atau mempunyai predikat atlet nasional jika belum pernah didukung utk mengikuti kejurnas-kejurnas atau event setingkat nasional. Kenapa setiap proposal yang kami ajukan selalu tidak direspons KONI, dengan alasan tidak ada dana,” ucap sumber.

Menurutnya, kami selaku pelatih maupun atlet cabor karate sangat kecewa dan sangat disayangkan sekali apabila FORKI Papua Tengah belum terbentuk sampai saat ini.

“Kapan karate bisa maju di Papua Tengah kalau begini terus. Kita seperti anak ayam kehilangan induk. Pengurus FORKI Mimika sudah terbentuk, tetapi tidak aktif sampai sekarang, ditambah lagi belum terbentuknya Pengprof FORKI Papua Tengah,” tandasnya.

Editor: Frifod

Copyright © TOP-NEWS.ID 2024 | Newsphere by AF themes.