Enam Kandidat Wanita akan Gantikan Menteri BUMN Erick Thohir
3 min readTOP-NEWS.id, JAKARTA – Kamis pekan ini Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan digantikan posisinya selama satu hari oleh salah satu kandidat Kampanye Girls Take Over 2021.
Ini merupakan bagian dari kegiatan untuk mendukung terciptanya kesetaraan gender dalam dunia kerja, khususnya di lingkungan BUMN.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, saat ini sudah terdapat enam kandidat yang dipertemukan dengannya dan dalam satu hingga dua hari ke depan akan ditetapkan siapa yang akan menggantikannya untuk menempati posisinya sehari penuh.
“Saya yakini proses sangat baik nanti dalam satu hingga dua hari ini akan ditentukan siapa yang gantiin saya. Saya berharap ke depan dari yang enam ini menjadi woman leadership, baik di BUMN atau di bidang masing-masing karena penting saya rasa menciptakan leadership ke depan, karena ga mungkin yang jadi pemimpin itu-itu saja,” kata Erick kepada wartawan di Kantor Kementerian BUMN, Senin (27/9/2021).
Dijelaskannya, untuk orang yang anak menggantikan posisinya ini, dirinya akan diikutkan dalam meeting casual dengan angel rapat yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Untuk itu, dia akan memberikan tips-tips tersendiri agar penggantinya tidak under pressure dalam meeting tersebut.
Erick sempat menyampaikan bahwa calon yang akan menduduki posisi posisinya harus ditantang untuk berlari keliling Monas 10 kali dan berjemur 30 menit.
“Karena jadi menteri itu butuh fisik, Sabtu Minggu kerja,” tutur Erick.
“Karena kursi menteri itu kursi panas,” ucapnya dengan nada kelakar.
Namun, untuk mengisi posisi ini akan diberikan kesempatan untuk berbincang dengan Menteri Erick Thohir dan akan diberikan penilaian secara langsung.
Bagi kandidat yang tidak terpilih untuk menggantikan Erick, nantinya akan diberikan kesempatan untuk menduduki jabatan sebagai Menteri BUMN dan direktur utama di lima perusahaan BUMN lainnya.
Lima perusahaan yang sudah sepakat untuk bekerjasama tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Angkasa Pura I (Persero), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Kimia Farma Tbk (KAEF), dan PT Telkomsel.
Profil Enam Kandidat Pegganti Erick Tohir
Dalam program ini telah dipilih enam perempuan untuk merasakan rasanya bekerja di lingkungan BUMN. Keenamnya akan diberikan kesempatan untuk menduduki jabatan sebagai Menteri BUMN dan direktur utama di lima perusahaan BUMN lainnya.
Berikut enam profil perempuan muda terpilih:
1. Sharon (24) dari Bekasi, Jawa Barat, sarjana di bidang psikologi dan best graduate office development program (ODP) salah satu BUMN.
Selama pandemi Covid-19 saat ini, Sharon berkesempatan untuk memimpin tim Covid Rangers dalam mendorong kesadaran seluruh anggota tim demi mencegah penularan Covid-19.
2. Putri (21) dari Bandung, Jawa Barat, lulusan salah satu universitas pertanian, aktif memperjuangkan hak-hak anak perempuan di desanya. Dirinya sedih melihat anak perempuan yang dikawinkan dan putus sekolah.
Putri tergabung dalam Forum Anak Daerah untuk berjuang untuk menikmati haknya dan menjadi konselor dari kampung ke kampung.
3. Arum (23) dari Pare-pare, Sulawesi Selatan. Mahasiswi pendidikan hukum. Dia pernah memenangkan kategori Hakim Terbaik pada kompetisi peradilan semu bergengsi. Arum juga aktif berorganisasi serta menjadi asisten peneliti, tutor serta bekerja di salah satu bank BUMN.
4. Virdha (23) dari Magelang, Jawa Tengah, merupakan pegawai di bagian sumber daya manusia dan general affair.
Saat ini, Virdha aktif di Pusat Studi Gender dan berpartisipasi di dalam program pemberdayaan perempuan yang bekerja dengan berinovasi menggunakan bahan lokal dan melakukan pelatihan ekonomi untuk perempuan di suatu perkampungan di Daerah Istimewa Yogyakarta.
5. Adinda (20) dari Jepara, Jateng. Adinda saat ini sedang mengenyam pendidikan S1 di bidang informatika. Ia pun aktif dalam kegiatan di dalam kampus, mulai dari menjadi anggota Developer Student Club, asisten praktikum, hingga pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).
6. Sisilia (22) dari Kupang, NTT sempat menjadi seorang edukator dan Plt Kepala Sekolah Pendidikan Usia Dini yang membawahi empat kelas besar di sebuah lembaga pendidikan swasta di Kota Kupang.
Sisilia ingin mendorong semua pihak untuk lebih memperhatikan isu kesetaraan gender dan tidak menghakimi perempuan atas pilihan yang ia ambil terhadap kepemilikan tubuhnya.
Reporter : Alivia Sarah Putri
Editor : Frifod