Ekonomi Tumbuh, Indonesia Resmi Keluar dari Resesi
2 min readTOP-NEWS.id, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) akhirnya umumkan Indonesia secara resmi keluar dari resesi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II – 2021 mencapai 7,07 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau year on year (yoy). Secara qtq ekonomi tumbuh 3,31 persen.
“Dibandingkan tahun lalu pertumbuhan ekonomi tumbuh 7,07 persen, ” kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Kamis (5/8/2021).
Margo mengatakan, perekonomian global pada triwulan kedua mengalami peningkatan. Ini terlihat dari pergerakan Purchasing Manufactring Index (PMI pada bulan Maret 54,8 persen. Serta terus meningkat 56,6 persen pada Juni 2021.
“Trend ekomomi semakin meningkat,” ujar dia.
Perekonomian Indonesia yang diukur dari produk domestik bruto (PDB atau lapangan usaha) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 4175,8 triliun dan atas dasar harga konstan Rp 2.772,8 triliun.
Hal ini tidak lepas dari peristiwa sepanjang periode tersebut. Pertumbuhan ekonomi global pada kuartal II-2021 alami peningkatan yang terlihat dari pergerakan Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur.
Harga komoditas makanan dan tambang secara kuartal maupun dibandingkan tahun lalu meningkat cukup signifikan. Di antaranya, gandum, minyak kelapa sawit dan kedelai, batu bara, timah, dan alumunium.
Ekonomi beberapa mitra dagang utama Indonesia juga tumbuh tinggi dalam periode ini. Khususnya Amerika Serikat (AS), China, Korea Selatan, Singapura, Vietnam dan Eropa. Hal ini juga turut mendorong kenaikan ekspor Indonesia.
Aktivitas masyarakat pada April hingga Juni juga mengalami peningkatan seiring dengan rendahnya kasus penyebaran Covid-19 dan masifnya vaksinasi. Sehingga, berpengaruh besar terhadap konsumsi rumah tangga.
Peningkatan lainnya juga terlihat pada penjualan kendaraan bermotor. Seperti mobil yang naik 758 persen dibandingkan tahun lalu dan penjualan motor naik 268 persen.
“Pertumbuhan ekonomi tinggi, karena ada pemulihan ekonomi yang mulai terjadi,” tutupnya.