Diesnatalis Ke-20 FK Uncen Jayapura Serentak Gelar Seminar Bahaya Penyebaran Penularan Virus HIV/AIDS
3 min readTOP-NEWS.id, TIMIKA – Ikatan akumnibFakultas Kedokteran (FK) Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura angkatan 20, menggelar Diesnatalis ke 20 FK Uncen, sekaligus Diesnatalis Uncen ke 60 bersamaan memperingati Hari Pahlawan, Kamis (10/11/2022). Ketua Iluni Provinsi Papua dr Tommy JJ, Numbers SpBS dan Ketua Iluni Demisioner dr Andreas Pekey SpPD.
Pelaksanaan Diesnatalis Iluni FK Uncen dilakukan serentak di seluruh Papua ini bukan hanya pertemuan kangen-kangenan antar teman seangkatan atau senior.
Melainkan tenaga kesehatan yang berprofesi dokter ini berkumpul untuk memberikan edukasi bagi warga masyarakat juga pelajar terkait bahaya penyebaran penularan virus HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome).
Salah satu iluni 20 FK Uncen ini lakukan, adalah memberikan edukasi di SMAN 1 Mimika, Papua, Kamis (10/11/2022), waspada seks bebas serta menekan angka infeksi virus HIV/AIDS di Indonesia dan utamanya di Timika.
Sebagai Ketua Diesnatalis 20 GK Uncen di Timika, dr Caca bersama teman-temannya yang beranggota 40 orang di Timika, terus sosialisasikan kepada pelajar maupun warga masyarakat bagaimana cara mencegah penyebaran penularan HIV/AIDS.
“Kita berupaya membangun pengetahuan dan pemahaman yang memadai bagi anak-anak muda. Dengan pemahaman yang benar diharapkan anak-anak muda dan para pasangan tentunya bisa mengetahui apa sebenarnya itu virus HIV/AIDS,” kata dr Caca memberikan keterangan melalui telepon kepada TOP-NEWS.id, Jumat (11/11/2022).
Dijelaskan dr Caca, pelaksanaan Diesnatalis Wilayah Timika dilaksanakan di SMAN 1 Mimika. Dokter Ezra Febrianty yang biasa disapa dr Caca ini adalah dokter muda dan jenius penuh bakat.
Saat ini, dokter muda bekerja di Dinas Kesehatan Pemkab Mimika, dirinya bersama teman-temannya mempromosikan kepada pelajar bahwa di Papua sudah ada fakultas kedokteran, yaitu di Uncen Jayapura, Papua.
Iluni 20 FK Edukasi Sambil Promosikan Uncen
Jadi menurutnya, bila para siswa sudah menyelesaikan pendidikan di tingkat atas, jika punya minat pendidikan lanjutan ambil kedokteran, maka di Papua sudah ada universitasnya.
Dikatakan dr Caca, dari kegiatan alumninya tentunya diharapkan informasi ini bisa berdampak baik kepada pasangan agar lebih berhati-hati dan mampu melindungi diri dari risiko penyebaran penularan HIV/AIDS.
dr Caca mengharapkan setelah berdiskusi dan mendapat informasi mengenai fakultas kedokteran, khususnya Uncen tentunya mereka (siswa-siswi) yang bila menjadi dokter mau mendedikasikan diri untuk melayani masyarakat dan warga Papua hingga di pedalaman Papua.
“Harapan kami para dokter muda agar terus lebih memberikan pelayanan dan perhatian kepada warga masyarakat yang membutuhkan, dimanapun tempatnya,” ujar dr Caca, alumni SMAN 1 Mimika.
Bersama timnya, dr Caca sebagai Ketua Diesnatalis 20 didampingi Wakil Ketua dr Topan, Sekretaris dr Ni Made, dan Bendahara dr Vinny, bersama tujuh anggota yang mewakili 40 dokter di wilayah Timika menambahkan bahwa digelarnya event kegiatan ini ada kerjasama para alumni FK Uncen, Jayapura, Papua.
Dijelaskan dr Caca, dari 40 dokter yang berada di Timika, ada yang bekerja di RSUD Timika, RS Mitra Masyarakat, PKM (puskesmas), dan klinik swasta.
“Tujuan dari kegiatan Diesnatalis FK tentunya mengambil peran dalam peningkatan kesehatan warga masyarakat di Tanah Papua. Yaitu melalui pendekatan siswa-siswi SMA dengan pengenalan akan bahaya HIV/AIDS. Apalagi begitu tinggi di Indonesia, terutama di Papua dan Papua Barat menjadi perhatian kami. Jadi kegiatan ini dan juga seminar dilaksanakan serentak di seluruh daerah di Papua oleh alumni kedokteran Uncen kemarin (10/11),” jelas Ketua Diesnatalis 20 FK Uncen khusus Timika.
Selain itu, kata dr Caca, pihaknya juga berupaya membangun pemahaman terhadap anak-anak muda bahwa dengan sosialisasi, maka mereka bisa paham bahaya penularan virus tersebut.
dr Caca menjelaskan bahwa kebanyakan dokter-dokter yang melayani masyarakat mulai dari pesisir hingga pedalaman adalah hampir semuanya alumni Uncen.
“Harapan kami dengan memberikan penjelasan kepada para pelajar ini, diharapkan mereka juga bisa menyampaikan kepada pasangan atau orang lain. Dan mereka ini (pelajar) bisa menjadi wadah untuk menyampaikan kepada warga masyarakat dan juga bisa melindungi diri sendiri dari risiko penyebaran HIV/AIDS.” katanya.
Ia menambahkan, kebanyakan penularan dan yang terpapar virus HIV/AIDS adalah usia produktif, mulai usia 15 – 19 tahun. Kegiatan yang pihaknya lakukan saat ini, tentunya arahan dari pusat (Jayapura).
Untuk itu, kami berharap dengan seminar atau kegiatan ini bisa berdampak baik terhadap orang lain yang belum tahu bahaya risiko penyebaran HIV/AIDS.
“Dengan harapan mengisi semangat juang para kawula muda dalam menggapai cita-cita, termasuk menjaga kesehatan dengan mendalami segala sesuatu terkait HIV/AIDS,” tandasnya.
Reporter: Frifod
Editor: Frifod