Dana Pensiun BUMN Bermasalah?
2 min readTOP-NEWS.id, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut, sebanyak 65 persen dana pensiun di perusahaan BUMN saat ini dalam kondisi bermasalah dan hanya 35 persen yang dalam kondisi sehat.
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Agus Herta Sumarto mengatakan bahwa ada dua faktor yang mungkin menjadi penyebab dana pensiun di BUMN bermasalah.
“Satu memang ada mis manajemen dan ada kesalahan dalam perhitungan, atau di sisi lain ada moral hazard atau unsur kesengajaan seperti kasus Jiwasraya,” kata Agus dilansir Tempo, Senin (30/1/2023).
Agus mengatakan, beberapa kasus dana pensiun memang kerap digunakan oleh manajemen atau direktur BUMN untuk berinvestasi dan diputarkan agar bisa mendapatkan return atau keuntungan.
“Secara pribadi saya memahami, mengelola dana pensiun dari pada disimpan lebih baik diinvestasikan, namun kemudian masalahnya adalah ketika kita membuat keputusan untuk melakukan investasi tersebut,” ucap Agus lagi.
Ia mengatakan, tiap manajer atau direksi BUMN harus paham tiga poin yang harus diperhatikan dalam melakukan investasi. Pertama, kehati-hatian, perencanaan dan pengelolaan yang sangat baik.
“Maka kajiannya harus sangat mendalam, ini kan pasti harus target jangka panjang tidak boleh digunakan untuk investasi jangka pendek yang sifatnya spekulatif dan gambling,” tandasnya.
Agus mengatakan, langkah yang dilakukan Menteri BUMN Erick Thohir dengan melakukan audit investasi sudah tepat.
“Memang dikatakan terlambat mungkin ya, tapi dari pada tidak sama sekali memang harus dilakukan, mungkin butuh biaya yang cukup besar tapi saya kira itu worth it dengan nanti untuk mencegah atau paling tidak dari 65 persen itu jangan semuanya bermasalah deh,” pungkas dia
Editor: Frifod