Cuaca Panas di Arab Saudi, Jemaah Haji Diimbau Gunakan Masker
3 min readTOP-NEWS.id, MAKKAH – Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah dr Enny Nuryanti mengungkapkan bahwa cuaca panas di Arab Saudi saat ini rata-rata mencapai suhu 39-43 derajat celsius. Ia mengimbau jemaah agar tetap menggunakan masker. Pasalnya, cuaca panas dapat memicu beberapa penyakit terutama penyakit pernapasan.
“Pneumonia terjadi berawal dari infeksi saluran pernafasan atas atau Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) bisa dipicu cuaca panas. Selain itu, kebanyakan jemaah haji saat beribadah tak bisa menghindarkan diri dari kerumunan, sehingga mudah tertular ISPA,” ucapnya di Makkah, Selasa (28//5/2024).
Saat beribadah maupun beraktivitas, Enny mengimbau jemaah haji untuk tetap mengenakan masker. “Jemaah diimbau tetap memakai masker di luar prosesi ibadah tawaf saat umrah wajib. Masker sangat penting sebagai benteng pertahanan diri jemaah dari penyakit,” ucapnya.
“Jadi saat di tempat umum, wajib pakai masker. Apalagi para lansia, mereka bisa lebih rentan karena kondisi tubunya juga rsiti,” lanjut dr Enny.
Tak hanya masker, dr Enny juga mengimbau pada jemaah haji untuk tetap menjaga imun tubuh dengan banyak mengkonsumsi vitamin dan makanan bergizi. Selain itu, istirahat yang cukup, serta minum air putih dan oralit untuk menjaga cairan tubuh.
“Jadi banyak-banyak minum air putih serta minum oralit juga diperlukan untuk memenuhi cairan tubuh. Dan yang paling penting itu berhenti merokok bagi yang merokok,” saran dr Enny.
Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah sendiri mencatat ada 57 jemaah haji yang saat ini masih dirawat inap karena 3 penyakit dominan. Yaitu pneumonia, dispepsia atau keluhan lambung dan demensia.
KKHI juga mencatat sejak 20 Mei 2024, KKHI menerima 137 pasien rawat jalan. “Kebanyakan pasien tergolong lansia. Sama dengan yang rawat inap kasus terbanyak Pneumonia, disusul hipertensi dan demensia,” ujarnya.
Tiba di Makkah, Jemaah Diimbau Perbanyak Manasik di Hotel dan Batasi Ziarah
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Makkah mengimbau jemaah haji Indonesia untuk dapat memperbanyak manasik setibanya di kota kelahiran nabi ini. Manasik menjadi kunci agar jemaah dapat memiliki ilmu guna mencapai haji mabrur.
“Mengingat puncak haji masih jauh, masih sekitar dua sampai tiga minggu lagi, maka kami mengimbau agar jemaah bisa aktif mengikuti bimbingan manasik haji di hotel pemondokan,” pesan Kepala Daker Makkah Khalilurrahman.
Hal ini disampaikan Khalilurrahman usai bertemu jemaah haji asal embarkasi Surabaya (SUB) di kawasan Misfalah, Makkah.
“Mengapa demikian? Karena (manasik) adalah modal mendapat haji mabrur, perlu mengetahui ilmunya. Karena orang yang beribadah tanpa ilmu, ibadahnya tertolak,” tegasnya.
Dalam rangka pembinaan jemaah haji, Daker Makkah juga telah menyiapkan para konsultan dan pembimbing ibadah untuk menyampaikan materi manasik ke seluruh sektor.
Kedua, Khalilurrahman meminta jemaah untuk menjaga kondisi fisik. Salah satunya dengan membatasi pelaksanaan ziarah dan umrah sunnah. “Karena puncak haji masih lama, agar jemaah haji tidak melaksanakan ziarah yang itu di luar kota perhajian,” pesan Khalil.
“Jemaah haji fokus menjaga kesehatan sebelum puncak haji. Utamakan kesehatan jiwa agar bisa melaksanakan haji sehat walafiat dan menjadi haji mabrur,” sambungnya.
Di tengah cuaca panas yang melanda Kota Makkah, ia juga mengimbau, jemaah cukup beribadah di hotel masing-masing saja. “Cuaca panas (di Makkah) bisa mencapai 45 derajat bahkan 50 derajat di puncak haji, maka kami menghimbau tetap mereka melaksanakan ibadah fardhu cukup di masjid di hotel tempat pemondokan. Jemaah jangan memaksakan diri shalat di masjidil haram. Keselamatan jemaah harus diutamakan jangan hanya mengikuti keinginan dan perasaan,” tandasnya.
Sumber : Kemenag