fbpx
Minggu, 17 November 2024

TOP-NEWS

| KAMI ADA UNTUK ANDA

Carut Marut PPDB di SMAN 5 Tangsel, Dinas Pendidikan Diminta Turun Tangan

2 min read

TOP-NEWS.id, TANGSEL – Orangtua calon siswa SMAN 5 Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten mempertanyakan carut marut pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online dengan sistem zonasi tahun ini.

Pasalnya, penerapan PPDB online dengan sistem zonasi yang harusnya mempermudah proses penerimaan siswa, malah carut marut dan menuai polemik.

Hal ini ungkapkan Maryati orangtua salah satu calon siswa kepada TOP-NEWS.id, Selasa (19/7/2022) pagi.

Maryati mengungkapkan bahwa dirinya merasa janggal dengan data
domisili anaknya.

“Anak saya sama dengan salah satu siswa yang namanya sudah masuk pengumuman yang tertera dalam Website SMAN 5, bahkan jarak rumahnya di belakang rumah saya, kok bisa yang satu lulus tapi kenapa anak say tidak lulus? tanya Maryati dengan nada heran.

“Inilah yang membangkitkan kecurigaan saya terhadap sekolah tersebut (SMAN 5). Ada oknum yang bermain dengan Penyalahgunaan jabatan dan kewenangan,” ucapnya.

Dia menambahkan, peraturan PPDB memang benar, tetapi pelaksana teknis di lapangan yang mengingat data dengan sim salabim nama siswa bisa masuk di web. Ini kan aneh semau mereka (SMAN 5),” tutur dia lagi.

Terkait hal itu, Hal ini Kartini yang juga mendaftarkan anaknya di sekolah tersebut merasa kecewa.

Dikatakannya, dari total 283 siswa jalur zonasi, ada beberapa nama siswa yang memiliki lokasi yang jauh jaraknya.

“Tapi kok bisa masuk di sekolah itu ya, dan lucunya lagi saat pendaftaran ulang kenapa bisa dilakukan di warung depan sekolah SMAN 5? Sementara saya mendaftar dari rumah sesuai titik koordinat,” ucap Kartini.

Dengan adanya persoalan ini, para orangtua murid berharapbagar pihak SMAN 5 Kota Tangerang Selatan dapat bersikap transparan kepada orangtua calon siswa yang gugur agar tidak menimbulkan citra buruk dunia pendidikan.

Diduga keras pihak sekolah banyak menerima titipan dari para oknum, pemangku kepentingan berdampak pada PPDB dan ini patut dievaluasi ulang agar mudah diketahui siapa dalang yang bermain di SMAN 5 ini.

“Saya berharap pemerintah daerah dan Provinsi Banten dapat menyoroti persoalan ini dan memberikan solusi, karena masalah pendidikan ini penting bagi masa depan anak didik sebagai generasi penerus bangsa,” jelas Kartini pada kesempatan yang sama.

Menyikapi hal ini, TOP-NEWS.id mengklarifikasi ke SMAN 5 terkait hal tersebut, namun sayangnya orang-orang penting di sekolah tersebut, tidak berada ditempat.

“Ketua PPDB bahkan Kepala Sekolah SMAN 5 tidak ada di sekolah,” ungkap salah satu guru yang piket.

Reporter: Johny Siregar
Editor: Frifod

Copyright © TOP-NEWS.ID 2024 | Newsphere by AF themes.