Bukan Dicabut, Peringatan Tsunami Pasca Gempa di Maluku Berakhir
2 min readJAKARTA,TOP-NEWS.ID,-Pasca gempa M7,5 di Maluku pada, Selasa (10 Januari 2023) yang berpotensi Tsunami dinyatakan berakhir.
“Pengakhiran peringatan dini tsunami dilakukan kurang lebih 2 jam setelah perkiraan waktu datangnya tsunami. Peringatan dini tsunami bukan dicabut bukan dibatalkan, tetapi diakhiri karena terlihat tetap adanya kenaikan permukaan air laut hanya tidak signifikan” terang Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi ppers virtual di Jakarta, Selasa (10/1/2023).
Orang nomor satu di BMKG itu menegaskan, peringatan dini tsunami dinyatakan berakhir pada pukul 03.43 WIB. Berakhirnya peringatakan dini tsunami berdasarkan pemodelan tsunami (parameter yg diupdet dari 7.9 menjadi 7.5). Hal ini tidak menunjukkan adanya potensi tsunami.
Walaupun begitu, BMKG tetap waspada potensi tsunami dengan melakukan observasi kenaikan permukaan air laut atau berdasarkan observasi 4 tide gauge di sekitar sumber gempa bumi (Seira,Adaut,Lirang, Larat).
” Tidak menunjukkan adanya anomali atau perubahan tinggi muka air laut yang signifikan,” ungkap wanita berhijab ini.
Dengan berakhirnya peringatan tsunami, ia.mengimbau masyarakat di wilayah pesisir untuk dapat beraktivitas kembali seperti biasa. Masyarakat juga diminta tetap tenang, periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal tahan gempa.
Sebelumnya, BMKG menyebutkan, wilayah Pantai Utara Maluku Barat Daya, Maluku diguncang gempabumi tektonik pada pukul 00.47.34 WIB, Selasa. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo M7,5.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 7,37° LS ; 130,23° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 136 Km arah BaratLaut Maluku Tenggara Barat, Maluku pada kedalaman 130 km.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Laut Banda. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault),” ujar Dwikorita.
Gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Saumlaki dengan skala intensitas V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), daerah Dobo, Tiakur IV MMI (Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi), daerah Sorong, Kaimana, Alor, Waingapu, Waijelu, Lembata dengan skala intensitas III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Kairatu, Merauke, Nabire, Tanah Merah, Wamena, Bakunase, Kolhua, Sabu, Rote, Ende, Amarasi Selatan, Kota Kupang dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Daerah Ambon dan Piru II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Berdasarkan hasil pemodelan tsunami, gempa tersebut menunjukkan adanya Potensi Tsunami dengan tingkat ancaman Siaga dan Waspada. BMKG mencatat, gempa susulan hingga pukul 04.00 terjadi 4 aktivitas dengan magnitudo terbesar 5.5 dan terkecil 4.1.