fbpx
Minggu, 17 November 2024

TOP-NEWS

| KAMI ADA UNTUK ANDA

Awal Musim Hujan di Indonesia Tidak Serentak, Ini Zona Musimnya

3 min read

TOP-NEWS.id, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi awal musim hujan secara umum terjadi pada November 2023. Namun, tidak serentak karena tingginya keragaman iklim di Indonesia.

“Pada bulan September 2023, terdapat sekitar 24 zona musim ZOM (3,4%) yang akan memasuki musim hujan yaitu meliputi sebagian Sumatera Barat dan Riau bagian selatan,” jelas Plt. Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan dalam konferensi pers prakiraan musim hujan 2023/2024 di Jakarta, Jum’at (8/9/2023).

Pada bulan Oktober 2023, sekitar 69 ZOM (9,9%) akan memasuki musim hujan yaitu provinsi seperti Jambi, Sumatera Selatan bagian utara, Jawa Tengah bagian selatan, sebagian wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah bagian barat, dan sebagian besar Kalimantan Timur.

November 2023 terdapat sekitar 255 ZOM (36,5%) yang akan memasuki musim hujan yaitu meliputi Sumatera Selatan, Lampung, sebagian besar Banten, Jakarta, Jawa Barat, sebagian besar Jawa Tengah, sebagian Jawa Timur, Bali, sebagian kecil NTB.

Sebagian kecil NTT, Sulawesi Utara, Gorontalo, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian besar Sulawesi Selatan, Maluku Utara bagian utara, dan Papua Selatan bagian selatan.

Selanjutnya, sekitar 153 ZOM (21,9%) diperkirakan akan memasuki Musim Hujan pada bulan Desember 2023, termasuk sebagian besar Jawa Timur bagian utara, sebagian wilayah NTB, sebagian NTT, sebagian besar Sulawesi Tenggara, dan sebagian Maluku.

Sementara pada bulan Januari hingga
Mei 2024, sekitar 22 ZOM (3,2%) diharapkan akan mengalami awal musim hujan.

Terdapat juga sekitar 50 ZOM (7,2%) yang sudah memasuki Musim Hujan, sementara sekitar 12 ZOM (1,7%) merupakan daerah dengan musim hujan sepanjang tahun 2023. Selain itu, ada 113 ZOM (16,1%) yang termasuk dalam tipe ZOM 1 Musim, yang memiliki karakteristik musim yang satu kali sepanjang tahun.

“Secara umum musim hujan diprediksi akan datang lebih lambat, yaitu terjadi pada sekitar 446 ZOM (63,8%) di seluruh Indonesia.

Sejumlah 22 ZOM (3,2%) diprediksi akan mengalami awal musim hujan yang lebih awal atau MAJU. Dan, terdapat juga sekitar 56 ZOM atau sekitar 8,0% wilayah Indonesia yang diprediksi akan mengalami awal musim hujan yang SAMA dengan rerata klimatologinya,” terangnya.

Musim hujan 2023/2024 sendiri, lanjut Ardhasena, secara umum diprediksi akan bersifat NORMAL, yaitu terjadi pada sekitar 566 ZOM (80,9%).

Namun, terdapat beberapa wilayah yang diprediksi akan mengalami musim hujan dengan sifat ATAS NORMAL (curah hujan lebih tinggi dari rerata) sebanyak 69 ZOM (9,8%), serta wilayah yang diperkirakan akan bersifat BAWAH NORMAL sebanyak 64 ZOM (9,1%).

“Wilayah-wilayah yang diprediksi mengalami musim hujan dengan sifat di bawah normal mencakup sebagian kecil Sumatera Utara, Lampung bagian selatan, sebagian kecil Banten, sebagian kecil Jawa Barat, Jawa Tengah bagian timur, Jawa Timur bagian selatan, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Tengah bagian utara, Papua Barat
bagian selatan, dan Papua bagian barat,” imbuhnya.

Sementara itu, wilayah-wilayah yang diperkirakan akan mengalami musim hujan dengan sifat di atas normal meliputi Aceh bagian selatan, Sumatera Utara bagian utara, Riau bagian utara, Sumatera Barat bagian selatan, Jambi bagian utara, Bengkulu bagian utara, Sumatera Selatan bagian barat, Banten bagian selatan, Sulawesi Tengah bagian selatan, dan Sulawesi Tenggara bagian selatan.

BMKG Imbau Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati  mengimbau kepada kementerian/ lembaga, pemerintah daerah, institusi terkait, dan seluruh masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak musim hujan terutama di wilayah yang mengalami sifat Musim Hujan atas normal (lebih basah dibanding biasanya).

Wilayah ini, diprediksi mengalami peningkatan risiko bencana banjir dan tanah longsor.

“Pemerintah Daerah diharapkan dapat lebih optimal dalam mengedukasi masyarakat tentang cara menghadapi risiko bencana yang mungkin terjadi selama musim hujan serta pentingnya memperhatikan peringatan dini,” ujar Dwikorita.

Ia berharap informasi Prakiraan Musim Hujan ini menjadi acuan untuk menyusun rencana Aksi Dini.

“Kami berharap informasi Prakiraan Musim Hujan 2023/2024 yang disampaikan BMKG dapat dijadikan sebagai acuan pemerintah daerah dan sektor terkait untuk menyusun rencana Aksi Dini (Early Action) dalam rangka menekan kerugian yang dapat ditimbulkan adanya bencana hidro-meteorologi,” pintanya.

Sumber : BMKG
(Biro Hukum dan Organisasi
Bagian Hubungan Masyarakat)

Copyright © TOP-NEWS.ID 2024 | Newsphere by AF themes.