Andaikan Reshuffle, Presiden Diprediksi Sengaja Amankan Satu Menteri
2 min readTOP-NEWS.id, JAKARTA – Isu reshuffle kembali mencuat akan dilakukan Presiden Jokowi dengan menyasar menteri asal Partai NasDem. Isu itu beredar pasca pertemuan Presiden Jokowi dengan Surya Paloh di Istana Negara, beberapa hari lalu.
Akademisi yang juga pengamat komunikasi politik Jamiluddin Ritonga menganalisa makna pertemuan Paloh dengan Jokowi. Dia menduga dari pertemuan itu kemungkinan bisa membahas reshuffle.
Menurutnya, dipanggilnya Surya Paloh ke Istana juga karena Jokowi ingin garansi dukungan NasDem ke pemerintah.
“Jokowi tampaknya ingin memastikan komitmen NasDem dalam koalisi partai pendukung pemerintah. Komitmen itu diperlukan Jokowi untuk memastikan perlu tidaknya menteri dari NasDem di-reshuffle,” kata Jamiluddin, dalam keterangannya, Senin (30/1/2023).
Namun, sebagai pengamat, ia membacanya bahwa Suyra Paloh akan tetap menggaransi dukungannya kepada Jokowi hingga 2024. Tapi, garansi ala Paloh itu kemungkinan dinilai Jokowi belum cukup.
Jamiluddin juga menganalisa kemungkinan Jokowi meminta Surya Paloh agar tarik dukungan ke Anies Baswedan sebagai bakal capres 2024.
“Jokowi kemungkinan juga meminta Surya Paloh untuk menarik dukungan kepada Anies Baswedan. Permintaan ini kemungkinan ditolak Surya Paloh,” tutur dosen Universitas Esa Unggul.
Lantas, jika ada reshuffle, ia memprediksi kemungkinan menteri NasDem yang dikeluarkan dari kabinet Indonesia Maju. Tapi, ia menilai tak semua menteri NasDem akan di-reshuffle.
“Kemungkinan besar hanya dua menteri yang di-reshuffle. Satu menteri sengaja dibiarkan untuk menjadi tameng politik bagi Jokowi,” ungkap Jamiluddin.
Dia menganalisa bahwa Jokowi kemungkinan punya dalil reshuffle menteri dari NasDem tak berkaitan dengan dukungan kepada Anies jadi capres. Dia menduga alasan jika ada reshuffle karena semata kinerja menteri yang kurang bagus.
“Jokowi akan berlindung reshuffle untuk meningkatkan kinerja kabinet. Dengan begitu, Jokowi merasa akan aman dari kritik,” katanya.
Jamiluddin juga memprediksi kemungkian menteri yang terkena reshuffle. Kata dia, posisi yang rentan kena adalah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Menteri pertanian kemungkinan keluar. Satu lagi antara Menteri Lingkungan Hidup atau Menkominfo,” tandasnya.
Reporter: Steven MS
Editor: Frifod