LP3BH Manokwari Berharap Kunjungan Panglima TNI dan Kapolri ke Tanah Papua Mengedepankan Pendekatan Kemanusiaan, Bukan Militer

TOP-NEWS.id, MANOKWARI – Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari, Papua Barat menyampaikan selamat datang kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono bersama para Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Darat di Manokwari, Provinsi Papua Barat.

LP3BH Manokwari sebagai organisasi masyarakat sipil (non governmental organization) sangat mengharapkan kunjungan penting ini dapat memberi kesejukan tidak saja bagi anggota Polri dan TNI yang bertugas di Tanah Papua.

Melainkan juga memberi jawaban atas harapan diakhirinya pola pendekatan keamanan dan yang senantiasa mengedepankan anasir-anasir kekerasan bersenjata yang diperankan oleh aparat TNI dan Polri dalam menghadapi segenap gejala sosial kemasyarakatan di Bumi Cenderawasih tercinta ini.

Direktur Eksekutif LP3BH Manokwari Advokat Yan Christian Warinussy, SH dalam keterangan persnya, Selasa (10/1/2023) mengatakan bahwa pendekatan kemanusiaan menjadi teman penting yang menurut kami mesti dikedepankan tanpa terkecuali oleh TNI dan Polri dalam menghadapi situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Tanah Papua.

“Apalagi dalam situasi serba sulit dari sisi ekonomi masa kini di seluruh Indonesia. Untuk itu, LP3BH Manokwari berharap kedatangan kedua petinggi TNI dan Polri bersama pimpinan ketiga angkatan bersenjata tersebut tidak menjadi langkah awal untuk memulai penguatan militer dan polisi di atas Tanah Papua,” ujar Yan.

Termasuk dalam konteks penambahan instalasi baru, seperti Kodam, Polda, markas komando TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut atau Angkatan Udara di wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya.

Tujuan memberi perlindungan hukum dan keamanan bagi rakyat di suatu wilayah negara, termasuk di Tanah Papua, lebih khusus di Papua Barat dan Papua Barat Daya seyogyanya tidak senantiasa dilihat secara sempit dalam arti diperlukannya pembentukan pusat teritorial baru semata.

“Akan tetapi menurut kami, pembinaan teritorial yang ada saat ini dengan mempertebal upaya pendekatan humanis melalui kelembagaan adat dan agama kepada berbagai lapisan masyarakat hendaknya didorong oleh petinggi TNI dan Polisi seperti halnya Pangdam dan Kapolda beserta seluruh jajaran militer di wilayah ini ke depan,” tandas pemerhati Tanah Papua ini.

Selain itu, LP3BH Manokwari juga meminta kepada Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk senantiasa mengedepankan pendekatan kemanusiaan dalam menghadapi berbagai situasi keamanan dan sosial kemasyarakatan di wilayah Papua dan Papua Barat.

Hal tersebut dapat dilakukan dengan tanpa mengedepankan penambahan personel militer dan polisi yang pada akhirnya berisiko pada beban keuangan negara dan pemerintah daerah.

Sehingga, menurut Yan, dapat berdampak buruk terhadap kelangsungan pembangunan di daerah ini.

“Bagaimana pun kami memandang bahwa pendekatan kemanusiaan sudah saatnya dilakukan oleh semua pihak, termasuk TNI dan Polri dalam mendorong pembangunan demi mencapai kemajuan ekonomi dan sosial di Tanah Papua ke depan,” katanya.

Peresmian Polda Papua

Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mendampingi Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Minggu (8/1/2023) malam meresmikan Mako Polda Papua yang berlokasi di Koya Koso, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua.

Peresmian Mako Polda Papua yang dibangun di lahan seluas 4, 2 hektare menghabiskan dana Rp 206.601.423.500 disaksikan KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman, KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali dan KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dalam sambutannya menegaskan sudah menjadi komitmen bersama TNI-Polri mencintai Tanah Papua.

Peresmian Mapolda Papua menjadi sejarah, karena baru pertama kali di Indonesia yang meresmikan Panglima TNI dan Kapolri yang disaksikan tiga Kepala Staff TNI AD, TNI AL dan TNI AU.

Editor: Frifod