Inovasi “Gasing” dari Humbahas Masuk Penilaian Akhir
2 min readTOP-NEWS.id, DOLOK SANGGUL – Metode Pembelajaran “Gasing” (gampang, asyik dan menyenangkan) yang merupakan inovasi unggulan dari Humbang Hasundutan (Humbahas) memasuki tahap penilaian akhir, Jumat (18/11/2022).
Yakni, dalam Lomba Inovasi Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2022 yang diselenggarakan Badan Penelitian dan Pengembangan Sumut.
Tim penilai yaitu Prof Harmein Nasution MSIE IPU, DR Ir R Sabrina MSi dan Soekirman melaksanakan validasi lapangan terhadap perangkat daerah yang lolos pada penilaian tahapan kedua kegiatan Lomba Inovasi Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2022.
Tim juri melihat dan meninjau langsung bagaimana penerapan “Metode Pembelajaran Gasing” diterapkan dan dilaksanakan di sekolah.
Di salah satu sekolah, SD Negeri 173403 Sirisirisi Kecamatan Dolok Danggul, Tim Juri menyaksikan pelaksanaan Metode Pembelajaran Gasing, yaitu bagaimana anak-anak belajar matematika dengan gasing. Matematika tidak lagi momok yang menakutkan.
Prof Harmein Nasution menyarankan agar metode ini dibuatkan buku pedoman pelaksanaannya. Sehingga, guru-guru bisa menerapkannya nanti. Selain itu, metode ini bisa ditingkatkan untuk matematika yang lebih rumit seperti pecahan.
Kesempatan yang sama, Kadis Pendidikan Humbahas Drs Jonny Gultom didampingi Kepala Sekolah SD Negeri 173403 Hotlyni Lumban Tobing menyampaikan bahwa manual (panduan) pelaksanaan ‘Metode Pembelajaran Gasing’ ini sudah ada dan saran Tim Juri agar metode ini bisa dilaksanakan untuk metematika lebih rumit adalah tingkat lanjutan sesuai dengan usia anak.
Pada tahap sebelumnya, Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor, SE sudah mempresentasikan Pembelajaran Metode Gasing dalam Lomba Inovasi Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2022 di Medan.
Mengambil judul ‘Tak Lagi Pusing Karena Gasing’, inovasi ini dilatarbelakangi matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang ditakuti oleh siswa, kemudian kurang pahamnya para siswa dalam berhitung cepat, karena kurangnya minat belajar para siswa dalam mata pelajaran matematika.
Hal ini juga diperkuat dengan Indonesia berada diurutan 72 dari 78 negara saat PISA 2018 yang dilaksanakan oleh OECD, yang artinya rata-rata kemampuan numerasi siswa Indonesia sangat rendah.
Menanggapi kondisi tersebut, Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor SE membuat inovasi yang diberi nama ‘Tak Lagi Pusing Karena Gasing’ dengan menjalin kerjasama dengan Yayasan Teknologi Indonesia Jaya yang diasuh Prof Yohannes Surya.
Dalam paparannya, Bupati optimistid bahwa inovasi ini dapat mengubah cara berpikir anak tentang mata pelajaran matematika yang membuat para siswa menjadi lebih kreatif, inovatif dan percaya diri.
Inovasi ini juga membuat cara mengajar dan belajar matematika lebih mudah, sehingga nantinya tercipta generasi tanggap dan cepat berhitung.
Pemaparan ini disambut positif seluruh dewan juri, karena cukup jarang saat ini sebuah daerah membuat inovasi di bidang Pendidikan.
Para juri juga mengharapkan agar metode gasing ini untuk terus diterapkan di seluruh sekolah di Kabupaten Humbahas
Reporter: Rijhondy Siregar
Editor: Frifod