Kemensos Siapkan Anggaran Program Bansos Rp 7,08 Triliun
3 min readTOP-NEWS.id, JAKARTA – Kementerian Sosial (Kemensos) menyatakan menyusun berbagai program bantuan sosial (bansos) untuk mengurangi dampak kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat terhadap masyarakat.
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menjelaskan, salah satu program bansos terbaru berupa kebijakan memberi bantuan kepada 5,9 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan nilai anggaran sebesar Rp 7,08 triliun.
Dia menegaskan data penerima bansos ini benar-benar baru. “Mereka ini sama sekali baru. Datanya dari pemerintah daerah. Bantuannya sebesar Rp 200 ribu/KPM selama Juli-Desember 2021,” kata Risma dalam jumpa pers dengan media di Surabaya, Selasa (20/7/2021).
Selain itu, ada pula kebijakan berupa penyaluran beras, di mana Kemensos menyalurkan bantuan lima kilogram beras khusus untuk pekerja sektor informal di Jawa dan Bali yang terdampak PPKM Darurat.
Para penerima bantuan beras ini mencakup pemilik warung makan, pedagang kaki lima, pengemudi ojek, buruh lepas, buruh harian, hingga karyawan kontrak. Untuk mewujudkan kebijakan ini, Kemensos menyediakan total 2.010 ton beras.
Sebanyak 122 pemerintah kabupaten/kota mendapatkan masing-masing 3000 paket beras berisi 5 kg beras, dan 6000 paket berisi 5 kg beras untuk enam ibukota provinsi.
Selain itu, Kemensos juga bermitra dengan Perum Bulog dibantu TNI-Polri untuk menyalurkan beras seberat 10 kg/KPM untuk 10 juta KPM PKH, 10 juta KPM BST, dan 8,8 juta KPM Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT)/Kartu Sembako non PKH. Sehingga, total volume untuk beras dari Perum Bulog sebesar 200 juta kg.
“Dengan bantuan beras, diharapkan memenuhi sebagian kebutuhan pokok para KPM yang terdampak pandemi,” terang Mensos Risma.
Program Bansos
Dalam rangka pelaksanaan program perlindungan sosial, Risma menyatakan bahwa Kemensos akan mengoptimalisasi program bansos yang sudah berjalan, yaitu PKH, BPNT/Kartu Sembako, dan BST. Adapun PKH salur tahap ketiga yakni untuk bulan Juli-Agustus-September, disalurkan pada Juli 2021.
“Kemensos juga mencairkan BST untuk 10 juta KPM selama dua bulan yakni Mei-Juni, yang cair pada Juli. Kemudian untuk 18,8 juta KPM BPNT/Kartu Sembako mendapat tambahan dua bulan, yakni pada bulan Juli dan Agustus. Sehingga mereka seperti menerima 14 bulan,” tutur dia lagi.
Dia mengingatkan, meski target bantuan 10 KPM, namun di lapangan lebih dari 33 juta jiwa menerima PKH. Pasalnya, bantuan PKH diberikan berdasarkan komponan dalam keluarga.
Selanjutnya, anggaran bansos PKH sebesar Rp28,3 triliun, dan anggaran BPNT/Kartu Sembako sebesar Rp 42,3 triliun akan disalurkan melalui Himbara (Himpunan Bank-bank Milik Negara). Untuk anggaran BST senilai Rp 15,1 triliun, disalurkan oleh PT Pos Indonesia.
Bertujuan mendongkrak daya beli masyarakat, Mensos pun terjun sendiri ke masyarakat, menemui warga dan menjalin dialog seperti pada Senin (19/7/2021) di Kota Surakarta.
Dengan jujur, warga Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Pasar Kliwon, Surakarta, mengatakan telah menerima bansos.
Saat pengecekan lapangan, selain membagikan bantuan berupa beras Risma juga menyempatkan memfoto kartu identitas dan kartu PKH warga sebagai wujud transparasi Kemensos. Sebelum meninggalkan lokasi pengecekan, Risma meminta para pendamping terus mengawal penyaluran bansos, dan segera mengatasi berbagai kendala yang menghambat penerimaan.
“Tugas pendamping itu membantu warga agar mendapatkan bansos sesuai dengan haknya, dan jika ada kendala tolong dibantu,” jelasnya.