Dogiyai Memanas, JDP: Stop Korbankan Warga tak Berdosa, Segera Berdialog Selesaikan Masalah
3 min readTOP-NEWS.id, MANOKWARI – Jaringan Dama Papua (JDP) menyampaikan keprihatinannya atas kejadian di Dogiyai, Papua Tengah, Sabtu (13/11/2022) yang menewaskan dua korban. Salah satu di antaranya berusia anak-anak, mengakibatkan terjadinya bentrokan antara aparat Polri dengan warga sipil setempat.
JDP senantiasa mendesak dilakukannya upaya pendekatan kemanusiaan terhadap berbagai kasus apapun. Pendekatan kemanusiaan, seharusnya menjadi pilihan baik pada aparat keamanan (Polri dan juga TNI) maupun rakyat sipil di dalam menyiasati langkah pertama ke arahan penemuan jalan keluar dalam penyelesaian masalah di Tanah Papua.
Sebab apabila pilihannya melalui jalan kekerasan, maka pasti kekerasan akan dihadapi dengan kekerasan yang pada gilirannya bakal melahirkan korban-korban dan tidak berakhir secara damai.
Dalam upaya membangun perdamaian bagi semua di Tanah Papua, JDP senantiasa menyerukan dilakukannya pendekatan dialogis dalam mendorong penyelesaian berbagai kasus apapun, termasuk dalam menyikapi kasus atau insiden kecelakaan lalulintas (lakalantas) yang korbannya, adalah rakyat sipil.
Beberapa hari lalu di Manokwari, Provinsi Papua Barat juga terjadi dugaan kecelakaan lalulintas yang menewaskan warga sipil setempat. Akibatnya, kelompok warga lainnya mengambil turun jalan dengan membakar ban dan melakukan pemalangan di Jalan Raya Maripi.
Hal ini cukup berpengaruh pada kelancaran arus lalulintas keluar masuk kota Manokwari. Sekaligus berpengaruh terhadap situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) serta layanan ekonomi lokal.
Sehingga, JDP menyerukan agar sedapat mungkin para tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama di Dogiyai mengambil peran pada garda terdepan guna mendorong diakhirinya konflik bernuansa kekerasan yang sama sekali tidak membawa keuntungan bagi siapapun.
“JDP menyerukan kepada Bupati Dogiyai dan parlemen lokal mengajak para tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama lokal di Dogiyai untuk bersama dengan jajaran pimpinan Polri dan TNI setempat untuk berdialog dan mencari jalan penyelesaian damai atas insiden kecelakaan lalulintas di daerah tersebut yang berujung pada terjadinya aksi kekerasan dengan menggunakan senjata api yang dapat berpengaruh pada terjadinya pelanggaran hak asasi manusia,” kata Jubir JDP Advokat Yan Christian Warinussy, SH dalam keterangan tertulis kepada redaksi, Minggu (13/11/2022).
Polda Papua Kirim Beimob ke Dogiyai
Polda Papua mengirim dua Satuan Setingkat Peleton (SST) personel Brimob ke Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, untuk membantu mengatasi situasi keamanan di wilayah tersebut.
Situasi keamanan di Distrik Kamu, Dogiyai, memanas setelah terjadi amuk massa akibat seorang anak tewas dalam lakalantas, Sabtu (12/11/2022).
“Dua SST personel Polri telah bergeser dari Kabupaten Nabire menuju Kabupaten Dogiyai guna memberikan rasa aman dan situasi yang kondusif kepada masyarakat,” ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal, Minggu (13/11/2022).
“Dapat dipastikan bahwa saat ini situasi di Kabupaten Dogiyai berangsur aman setelah dilakukan pengamanan yang ketat oleh aparat kepolisian yang dibantu personel TNI setempat,” jelas Kamal.
Sebelumnya, lakalantas terjadi di Distrik Kamu, Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, Sabtu (12/11/2022). Kecelakaan itu menyebabkan Noldi Goo (5) tewas di tempat.
Massa yang ada di lokasi kejadian kemudian mengamuk dan berusaha menyerang sopir-sopir truk yang ada di lokasi kejadian.
KM (19), sopir yang menabrak korban berhasil diamankan oleh aparat dan dibawa ke Polres Dogiyai. Namun, amuk massa tetap terjadi dan menyebabkan tiga orang terluka, dua di antaranya adalah polisi yang terkena panah.
Massa kemudian melakukan aksi pembakaran terhadap beberapa perkantoran dan kios pada Sabtu malam.
Editor: Frifod