Doni Monardo Minta BUMN Tambang Transparan Kelola CSR
4 min readTOP-NEWS.id, TERNATE – Sultan Tidore Sultan H Husain Alting Sjah SE MM menyampaikan sikap terbuka di hadapan Komisaris Utama (Komut) MIND ID Letjen TNI Purn Dr HC Doni Monardo.
“Pak Doni itu sahabat saya. Beliau dulu Pangdam XVI/Pattimura. Programnya Emas Biru, Emas Hijau dirasakan masyarakat. Kami tahu betul beliau jenderal yang peduli lingkungan,” ujarnya, saat berbicara di malam ramah tamah Komut MIND ID dengan Forkopimda Maluku Utara (Malut), di Red Star Resto & Function Hall, Kota Ternate, Malut, Sabtu (16/7/2022).
Karenanya, kehadiran Doni Monardo sebagai Komisaris MIND ID yang merupakan konsorsium BUMN-BUMN Tltambang itu, disambut positif.
“Saya di sini tidak hanya berbicara sebagai Sultan, tetapi juga sebagai anggota DPD mewakili Maluku Utara dan juga sebagai hamba Allah SWT, yang harus mempertanggungjawabkan amanah di harapan Sang Khalik. Saya tidak mau dihujat anak keturunan, dan dimintai pertanggungjawaban Tuhan manakala mewariskan lingkungan yang rusak,” ujar Sultan berusia 58 tahun itu.
Untuk itu, ia berharap, kehadiran sejumlah perusahaan tambang di wilayah Malut membawa dampak positif bagi rakyatnya. Adanya demonstrasi atau penolakan dari masyarakat pasti bukan tanpa sebab.
“Saya harap, pak Doni dengan kredibilitasnya mampu mengawasi para perusahaan tambang agar benar-benar menjalankan fungsinya dengan tidak meninggalkan kewajibannya, yakni mensejahterakan masyarakat,” tambahnya.
Info CSR Buka ke Publik
Berbicara setelah Sultan Tidore, Doni Monardo langsung tanggap dan menyampaikan respons positif.
“Saya minta semua perusahaan tambang di bawah MIND ID transparan dalam mengelola dana CSR (Corporate social responsibility) khusus perusahaan tambang yang ada di Maluku Utara, juga demikian. Masyarakat harus tahu peruntukan CSR. Buka ke publik kemana saja dan untuk apa saja dana CSR itu. Pengelolaan dana CSR harus benar-benar untuk kesejahteraan masyarakat,” ucap Pangdam Pattimura 2015 – 2017 itu.
Doni menambahkan bahwa ke depan perusahaan tambang wajib memikirkan langkah-langkah demi kesejahteraan yang berkelanjutan.
“Mineral, baik itu emas, nikel, dan lain-lain suatu saat akan habis. Jangan sampai saat habis, tambang selesai, rakyat tidak sejahtera, apalagi meninggalkan kerusakan lingkungan,” tegas Kepala BNPB 2019-2021 itu.
Adanya pemberitaan yang cenderung mewartakan sentimen negatif terhadap aspek transparansi CSR di PT Antam baru-baru ini, hendaknya dijadikan pelajaran penting.
“Itulah pentingnya transparansi,” kata Doni. Pernyataan itu, selaras dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Malam itu, hadir jajaran direksi BUMN tambang di bawah MIND ID, yang memiliki area tambang di wilayah Malut. Di antaranya, Ir Basar Simanjuntak, Direktur SDM PT Antam, Ir Toto Nugroho Pranantyasto, M.Sc, Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC) Ananto Hendra Setiawan, ST, dan Direktur Utama FENI Halmahera Timur.
Doni yang didampingi Komisaris MIND ID Irjen Pol Purn Martuani Sormin, minta dana CSR benar-benar diperuntukkan untuk kemakmuran. Sejumlah ide dilontarkan Doni Monardo. Salah satunya, kolaborasi CSR perusahaan-perusahaan tambang tersebut, dengan misalnya membagikan secara gratis 1.000 bibit pohon jabon/samama (anthocephalus macrophyllus) atau tanaman keras lain kepada setiap kelompok atau keluarga. Pohon jabon adalah bahan baku pabrik plywood.
“Saat pohon berusia tujuh tahun, sudah bisa dipanen. Saat itu, satu keluarga bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp 1 miliar kalau ada 1000 pohon (asumsi harga per pohon usia tujuh tahun adalah Rp 1 juta).
Off takernya pun sudah ada, yakni industri pabrik plywood,” jelas Doni, yang juga Ketua PPAD (Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat).
Jenis usaha lain yang bisa dikembangkan, misalnya ayam potong, atau ayam petelur. Sebab selama ini, pasokan telur dan daging ayam di Malut, banyak dipasok dari daerah lain, bahkan ada yang didatangkan dari Jawa. Juga pengembangan bisnis laundry pakaian para karyawan perusahaan tambang yang jumlahnya puluhan ribu.
“Bikin pelatihan, kasi ke pemuda-pemudi, koperasi emak-emak, agar bisnis laundry langsung dikelola dan dirasakan masyarakat sekitar tambang,” tandas Doni.
Kepada Sultan Tidore maupun Gubernur Malut, dalam hal ini diwakili Staf Ahli Gubernur Bidang Hukum, Politik & Pemerintahan Bapak Ir Hj Abukhari Hamzah, Doni Monardo mengatakan, saat ketiga perusahaan BUMN tambang di wilayah Malut nanti beroperasi penuh, maka tak kurang dari 70 ribu tenaga kerja akan terserap.
Seperti yang sebelumnya diuraikan Ir Toto Nugroho Pranantyasto, M.Sc, Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC). IBC lahir atas keprihatinan Presiden Joko Widodo tentang adanya ancaman krisis energi. Karena itu, proses alih teknologi dari bahan bakar fosil ke bahan bakar terbarukan harus dilakukan.
Industri Otomotif akan Beralih Batteray
Ke depan, industri otomotif akan beralih ke teknologi battery. Baru-baru ini, perusahaan otomotif berbasis tenaga battery, seperti Tesla, BMW, dan yang lain-lain, telah datang ke Indonesia untuk melihat dari dekat potensi bahan nikel.
“Tapi yang mereka utamakan bukan seberapa besar cadangan nikel yang kita punya, melainkan seberapa baik proses penambangan nikel yang diukur dari seberapa baik perusahaan dalam mengelola lingkungan,” tutur Toto.
“Alam harus dijaga. Ini sejalan dengan fenomena eco-green yang sudah mendunia,” tegas Toto.
Karena itu, arahan Komut MIND ID Doni Monardo menjadi sangat relevan. “PT IBC ke depan, akan memperhatikan ekosistem. Tentu saja, akan banyak tenaga kerja yang bisa terserap. Di perusahaan kami saja, paling tidak bisa menyerap antara 10 ribu sampai 20 ribu tenaga kerja. Sebagian besar kami utamakan dari Maluku Utara,” urai Toto.
PU/Pemred: Ketty Saukoly