fbpx
Minggu, 17 November 2024

TOP-NEWS

| KAMI ADA UNTUK ANDA

Modifikasi Cuaca untuk Atasi Banjir Demak, 18 Ton Garam Disebar, Ketua BNPB Sambangi Wilayah Terdampak Banjir

4 min read

TOP-NEWS.id, DEMAK – Enam hari berturut-turut, sejak tanggal 15 Februari 2024, 18 ton garam telah disebar demi mengatasi banjir di Demak, Jawa Tengah.

Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) ini merupakan upaya Badan Nasional Penangg gulangan Bemcana (BNPB) bersama BMKG, BRIN, BPBD Provinsi Jawa Tengah, TNI, pihak Lanud dan Otoritas Bandara Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah untuk mengurangi curah hujan yang akan turun di wilayah Demak sebagai salah satu langkah tambahan dalam proses penanganan banjir Demak.

“Salah satunya (upaya penanganan dengan) TMC, jadi kalo saat El Nino, TMC fokus untuk mendatangkan hujan menyiram api yang membakar lahan dan hutan. Sekarang TMC digunakan untuk mengalihkan hujan, sudah dilakukan mulai tanggal 15 sampai hari ini sudah enam hari berturut-turut sudah ada 18 sorti atau 18 ton garam yang disebar,. Alhamdulillah beberapa hari ini tidak ada hujan dan membantu saat proses penutupan tanggul sekarang tanggul sudah tertutup,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, S. Sos., M.M.

Hal ini disampaikan, Suharyanto setelah meninjau pesawat yang digunakan untuk TMC, Rabu (21/2/2024). Suharyanto kembali sambangi wilayah terdampak banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Mengawali kunjungan kerjanya kali ini, Suharyanto meninjau Posko (TMC) yang berada di Bandara Ahmad Yani, Semarang.

Proses penanganan banjir di Demak diakui Suharyanto cepat terkendali salah satunya berkat TMC dan penutupan tanggul.

“Sumber masalahnya, tanggul Sungai Wulan jebol, karena jebolnya cukup luas dan lebar hamir 30 meter. Saat awal kemajuannya tidak signifikan, karena air sangat besar dari sungai dan hujan turun terus, jika itu tidak diatasi sumbernya maka tidak selesai. Kita kerja sama dengan PUPR, PUPR fokus pada penutupan tanggul, kami BNPB mengurangi sumber air dari hujan,” ucap Suharyanto.

Kedatangan Suharyanto merupakan yang kedua kalinya, ini sebagai representatif pemerintah pusat terus melakukan penanganan secara cepat dan tepat sehingga masyarakat terdampak tidak berlarut-larut dalam kesulitan.

BNPB mendirikan tenda pengungsian didepan Kantor Desa Wonoketingal bagi masyarakat terdampak yang berada di pinggir Jalan Raya Demak-Kudus, Desa Wonoketingal, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, (18/2). (Foto: BNPB)

 

“Tentu saja dalam tahap darurat langkah-langkah yang dilakukan ketika banjir secara paralel sudah dilakukan semua. Saat awal-awal ada kekurangan dan kelemahan, tapi setiap hari kita perbaiki. Pertama saat banjir kita selamatkan dulu masyarakat yang terdampak, saat banjir dua mingguan lalu ada 22 ribu orang terdampak, kita siapkan 50 titik pengungsian ada yang mengungsi di gedung pertemuan, sekolah, tenda-tenda baik komunal maupun perorangan” tuturnya.

“Perhari ini kita yakinkan untuk tempat penampungan (pengungsi) rata-rata sudah lebih baik. Kemudian kebutuhan dasar bagi pengungsi juga terpenuhi seperti makan, minum, MCK dan tidak ada laporan terkait penyakit di pengungsian,” tambah Suharyanto.

Dalam penanganan bencana, keterlibatan pentaheliks sangat dibutuhkan untuk mempercepat proses di setiap kejadian bencana. Kali ini BNPB bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) bahu membahu menerjunkan pompa air untuk mempercepat surutnya debit air yang merendam rumah warga dan jalan umum.

“Air yang ada di perkotaan setinggi rumah dan menenggelamkan kendaraan sudah relaif surut. Tapi surutnya tidak bisa dibiarkan secara alami, prediksi kalau hanya dibiarkan itu sampai dua bulan baru surut. Kalau dua bulan penderitaan masyarakat semakin dalam, sehingga kita pompa, kita mengerahkan puluhan pompa. Kerjasamanya bagus, dari BNPB, PUPR dan BPBD se-Jawa Tengah sangat kompak, jadi pompa dari Semarang, Kudus dan Jepara dipakai untuk membantu menguras air,” jelas Suharyanto.

Dalam satu detik, lanjut Suharyanto, dapat mengalirkan 250 liter per alat.”Kalau masif mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalau lama bisa surut. Ini untuk menyelamatkan permukiman, jalur transportasi dan sawah masyarakat. Banyak sawah terendam dengan hujan dihentikan, air dipompa jadi surut. Banyak padi-padi yang bisa diselamatkan untuk panen di awal tahun 2024,” imbuhnya.

BNPB juga akan menyiapkan perbaikan rumah bagi warga yang terdampak banjir sesuai dengan tingkat kerusakan yang dialami.

“Seperti bencana di tempat lain, kena banjir juga akan diberikan. Nanti ada spesifikasi rusak berat 60 juta, rusak sedang 30 juta dan rusak ringan 15 juta. Nanti itu tahap berikutnya setelah tanggap darurat memasuki rehabilitasi dan rekonstruksi,” pungkasnya

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto saat berada di lokasi pengungsian SMK Ganesha untuk berdiskusi dan memberikan bantuan paket sembako bagi warga terdampak banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Rabu (21/2) (Foto: BNPB)

Rangkaian Kegiatan Ketua BNPB

Dikutip dari laman Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (22/2/2024), rangkaian giat Kepala BNPB berikutnya adalah meninjau lokasi pengungsian di SMK Ganesha Kabupaten Demak, untuk melihat langsung bagaimana pemenuhan kebutuhan bagi para pengungsi dan berdiskusi bersama masyarakat serta memberikan simbolis bantuan sembako.

Kemudian dirinya bertolak ke lokasi yang masih tergenang banjir di wilayah Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak, untuk melihat proses penyedotan air dengan menggunakan pompa air dan ke lokasi perbaikan tanggul di Sungai Wulan yang sedang dalam proses pekerjaan pasca terdampak banjir beberapa waktu lalu.

Di akhir kunjungan, Suharyanto bersama perwakilan forkompimda Kabupaten Demak dan pihak terkait lainnya, menggelar rapat koordinasi progres penanganan darurat bencana banjir Demak di Pendopo Bupati Demak, guna membahas evaluasi dan langkah-langkah penanganan lebih lanjut untuk mempercepat penanganan.

Pada kegiatan rapat koordinasi, BNPB memberikan tambahan bantuan logistik peralatan kepada Pemerintah Kabupaten Demak berupa paket sembako 100 pcs, selimut 7.500 pcs, matra 7.500 pcs, Kasur lipat 1.000 pcs, pompa alkon 10 pcs dan pompa mobil 1 unit. Bantuan operasional juga diberikan kepada Korem 073/Makutarama senilai 250 juta rupiah dan kepada Kodam IV/Diponegoro senilai 500 juta rupiah.

Copyright © TOP-NEWS.ID 2024 | Newsphere by AF themes.