Penjemputan Jenazah Lukas Enembe, Jubir JDP Sesalkan Insiden terhadap Pj Gubernur Papua dan Ajudan Kapolda
3 min readTOP-NEWS.id, MANOKWARI – Jaringan Damai Papua (JDP) menyatakan keprihatinan mendalam dan menyesalkan tindakan kekerasan yang telah terjadi saat penjemputan serta pengusungan dan pengantaran jenazah almarhum Lukas Enembe, Kamis (28/12/2023) di Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Apalagi insiden tersebut telah melukai Penjabat (Pj) Gubernur Papua Dr. Ridwan Rumasukun dan ajudan Kapolda Papua yang menjadi korban terluka.
JDP memandang bahwa seyogyanya proses penjemputan dan pengusungan jenazah Bapak Enembe sebagai mantan Gubernur Papua berlangsung dalam khikmat dan damai. Ini menjadi ukuran bahwa almarhum adalah Tokoh Besar Rakyat Papua yang sangat dihormati dan dikenang sepanjang masa.
“Sebagai Juru Bicara (Jubir) JDP, saya mendorong semua saudara pemuda dan mahasiswa yang sedang berkabung agar benar-benar mampu menunjukkan sikap empati kepada semua pihak yang juga secara manusiawi turut berbelasungkawa atas kejadian yang dialami almarhum Lukas Enembe dan keluarganya maupun rakyat Asli Papua,” kata Jubir JDP Advokat Yan Christian Warinussy, S.H dalam keterangannya diterima TOP-NEWS.id, Kamis (28/12/2023).
Sehingga, kata Yan, proses menuju ke tempat peristirahatan terakhir dari almarhum Lukas Enembe tidak disusupi oleh gerakan-gerakan lain yang tidak bertanggungjawab.
“Proses membawa dan mengantar jasad almarhum Lukas Enembe ke tempat peristirahatan terakhirnya di Koya semestinya berlangsung secara damai dan simpatik. Sehingga, segenap hal yang dipandang menuai kecurigaan dari pihak keluarga atau rakyat Papua secara luas dapat diselidiki lebih jauh dengan menggunakan mekanisme hukum yang sah berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP),” tuturnya.
Untuk itu, Jubir JDP menambahkan, kami mendorong aparat penegak hukum dari jajaran Polda Papua dan jajarannya untuk menyelidiki tuntas siapa oknum warga yang telah melakukan tindakan kekerasan terhadap Pj Gubernur Papua dan sopir Kapolda Papua tersebut.
Serta menemukan pelaku tindakan kekerasan dan pembakaran atau pun pelemparan terhadap sejumlah fasilitas umum dan kendaraan bermotor di sepanjang lokasi yang dilewati massa arak-arakan pengusungan jenasah Bapak Pembangunan Papua tersebut di Sentani dan sekitarnya.
“Segenap rencana mencari keadilan atas peristiwa wafatnya almarhum Lukas Enembe oleh keluarga maupun rakyat Papua menurut JDP dapat dilakukan menurut mekanisme hukum dan hak asasi manusia yang berlaku nasional dan universal sepeninggal acara pemakaman jenazah almarhum Lukas Enembe hari ini,” tandas Advokat Yan.
Massa Anarkis di Jalan
Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus Maclarimboen juga mengalami luka di bagian kepala akibat di lempar massa.
“Saya juga dilempar di bagian kepala belakang, tapi untung tidak apa-apa,” ujar Kapolres Jayapura, sembari menambahkan bahwa Kapolres menambahkan, korban luka akibat aksi anarkis ini berjumlah lima orang.
“Untuk korban luka ada pak Pj Gubernur Papua, ajudan pak Karo Ops, satu rekan TNI dan satu masyarakat. Total empat orang korban luka dan tidak ada korban meninggal,” bebernya.
Kapolres mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengidentifikasi para pelaku untuk penegakan hukum.
“Ini ada provokatornya, jadi kita sementara identifikasi para pelaku dan akan kita proses hukum,” ucapnya.
Editor: Frifod