Pdt Alberth Yoku Menilai Debat Capres Ada Permusuhan Terselubung, Rakyat Sepertinya Diadu

TOP-NEWS.id, JAYAPURA – Kehadiran tokoh agama dan masyarakat dapat berdampak pada elektoral dan menjaga tensi politik agar tidak ‘panas’ antara pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) pada Pilpres 2024 saat debat capres-cawapres.

Debat capres-cawapres bisa berpengaruh terhadap elektabilitas pasangan calon, bahkan debat tersebut akan sangat penting bagi elektabilitas para calon.

Salah satu pandangan dan tanggapan dari tokoh agama Papua, yang juga anggota Badan Pengarah Percepatan Otonomi Khusus Papua Republik Indonesia (BP3OKP RI) Pendeta (Pdt) Alberth Yoku, yang menilai pasca Debat Capres belum lama ini.

“Saya mengapresiasi KPU RI yang terus melanjutkan pendidikan demokrasi dan memahami siapa sebenarnya para kandidat capres- cawapres lewat forum debat di depan publik. Dimana semua kesiapan dan mekanisme forum debat sangat baik, bisa dibilang sudah oke. Tapi ada yang saya menilai atau berpendapat secara pribadi bahwa debat perdana capres ini kita tidak temukan capres yang baik. Karena, apa yang ditampilkan seolah-olah ada perseteruan suka tidak suka dan adanya permusuhan terselubung di antara para kandidat,” ungkap Pdt Alberth Yoku, S.Th, dalam keterangannya kepada TOP-NEWS.id, Minggu (17/12/2023).

Menurut Pdt Alberth Yoku, S.Th dan mungkin itu berawal dari pertentangan antar pimpinan partai dan tim sukses (timses) atau juru bicara yang mungkin bisa merusak keadaan.

Akibatnya, kata Pdt Alberth Yoku, kandidat calon presiden terjerumus ke dalamnya dan tidak independen pada diri dan kapasitas integritasnya sendiri, dan debat menjadi kesempatan bagi paslon untuk meningkatkan elektabilitas.

“Akibatnya, usai debat capres kita sedang alami dan jalani kehidupan berbangsa yang muncul kubu-kubuan serta masing-masing menjagokan kandidatnya, bahkan terlihat rakyat diadu menuju pemilu, dan ini harus diwaspadai demi NKRI,” tandasnya.

Oleh karena itu, debat capres-cawapres menjadi sarana untuk membantu publik dalam menentukan pilihan, dan jangan salah pilih.

Editor: Frifod