fbpx
Minggu, 17 November 2024

TOP-NEWS

| KAMI ADA UNTUK ANDA

Lima Destinasi Wisata di IKN yang Potensial Dikembangkan, Mulai dari Goa Tapak Raja Hingga Bukit Bangkirai

3 min read

TOP-NEWS.id, KALIMANTAN TIMUR – Saat ini, Provinsi Kalimantan Timur memiliki beberapa destinasi wisata yang dapat dikembangkan untuk mendukung sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di sekitar Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

“Di IKN, bicara pariwisata yang ada di kawasan pengembangan ini baru ada sekitar lima atau empat destinasi wisata yang potensial kita kembangkan. Destinasi tersebut di antaranya, Goa Tapak Raja, kawasan mangrove Mentawir, Gunung Parung, air terjun Tembinus, serta Bukit Bangkirai,” kata Direktur Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Otorita IKN Nusantara, Muhsin Palinrugi dikutip dari laman Kemenparekraf.

Hal itu disampaikan dalam kegiatan Netas (Nemuin Komunitas) dengan tema ‘Memperkuat Jaringan dan Kolaborasi antar Komunitas di Wilayah IKN’, Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur, Selasa (3/10).

Muhsin menjelaskan, destinasi wisata Goa Tapak Raja yang ditemukan oleh pendatang pada 1983 ini berada sekitar 30 kilometer dari Titik Nol IKN. Goa ini memiliki potensi wisata edukasi.

dok: kemenparekraf)

Sedangkan di kawasan mangrove Mentawir memiliki luas total kawasan sekitar 2.300 hektare dan 300 hektare dari total luasan itu dimanfaatkan sebagai ekowisata mangrove.

“Wisatawan dapat menikmati beragam produk dari mangrove berupa kopi mangrove, jus mangrove, serta pupur atau bedak yang diproduksi oleh kelompok sadar wisata (Pokdarwis),” tambahnya.

Ada juga Gunung Parung yang menyajikan keasrian hutan yang masih terjaga. Selanjutnya yakni Bukit Bangkirai yang juga memiliki keindahan hutan.

Sayangnya, potensi pariwisata di sekitar IKN Nusantara ini, diakui Muhsin masih terkendala masalah sumber daya manusia (SDM) yang mengelola sektor pariwisata terutama pengelola tempat menginap atau homestay.

“Masih ada kendala yang kita hadapi dalam konteks SDM, misalnya, di daerah Wonosari ada homestay hanya saja permasalahan SDM pengelola homestay itu,” ungkapnya.

(foto: kemenparekraf)

Untuk mengatasi persoalan itu, pihaknya pun telah memprogramkan pelatihan pengelolaan homestay terkait pelayanan serta akan memberikan program pelatihan pemandu wisata.

Kemenparekraf Gandeng Komunitas Kembangkan Destinasi Wisata di IKN

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggandeng komunitas dalam mempersiapkan pengembangan destinasi wisata di wilayah IKN Nusantara.

Sekretaris Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sesmenparekraf) Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan, seiring masifnya pembangunan infrastruktur di IKN, Kemenparekraf/Baparekraf menyadari perubahan dinamika yang sedang berlangsung di wilayah IKN, khususnya pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Oleh karena itu, Sesmenparekraf menekankan pentingnya membangun jejaring, memperkuat komunitas, dan memastikan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di kota/kabupaten sekitar IKN dapat tumbuh dan berkembang.

Sekretaris Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sesmenparekraf) Ni Wayan Giri Adnyani, saat menghadiri kegiatan Netas (Nemuin Komunitas)  di Kalimantan Timur, Selasa (3/10/2023) (foto: kemenoarekraf)

“Kegiatan ini dalam rangka meningkatkan jejaring untuk mendukung pengembangan parekraf karena ketika membangun sektor ini kita harus bersama semua stakeholder yang ada. Dimana kami biasa menyebut stakeholder-nya sebagai ABGCM yakni Akademisi, Bisnis, Government, Community, dan Media,” kata Giri dalam kegiatan Netas.

Ia menegaskan, Kemenparekraf/ Baparekraf siap mendukung dan berkolaborasi dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang ada di IKN.

Seperti contohnya Kampung Balik, dimana ketua adatnya sangat mengharapkan agar daerahnya menjadi destinasi budaya.

“Dan ketua adatnya mengharapkan bisa belajar tentang kepariwisataan, itu bisa kita dukung. Mudah-mudahan dengan kita bersilaturahmi ini bisa meningkatkan kerja sama ke depannya, karena IKN ini juga harus didukung sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Giri.

Sementara itu, Biro komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf, I Gusti Ayu Dewi Hendriyani, mengatakan saat ini diperlukan  sosialisasi potensi IKN di Sepaku sebagai destinasi pariwisata yang menarik.

(foto : kemenparekraf)

Selain juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif ini dilakukan dengan berkelanjutan, menghormati budaya lokal, dan melindungi lingkungan alam.

“Seiring dengan tugas kami dalam menyampaikan sosialisasi dan informasi parekraf di IKN, kami juga harus menjadi pendengar yang baik. Ini adalah waktu yang penting untuk mendengarkan berbagai pandangan dan kekhawatiran masyarakat yang pada kali ini diwakili komunitas. Kami harus merespons pertanyaan dan kebingungan mereka dengan sabar dan penuh empati,” kata I Gusti Ayu Dewi Hendriyani.

Sementara Pakar Hukum Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), Yenti Garnasih, mengatakan, dalam pengembangan prawisata dan ekonomi kreatif di IKN diperlukan landasan hukum.

“Misalnya, dalam pengadaan, harus diperhatikan peraturan yang mengatur tentang pengadaan barang dan jasa. Maka, teman-teman komunitas bisa menjaga pembangunan IKN ini bebas dari korupsi,” kata Yenti.

Pada kesempatan ini, turut hadir Sekretaris OIKN, Achmad Jaka Santos Adiwijaya; Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan, Iin Dwi Purwanti; Kepala Biro Umum, Hukum, dan Pengadaan, Azhari; Kepala Pusat Pengembangan SDM Parekraf, Faisal; Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi, Norman Sasono.

Copyright © TOP-NEWS.ID 2024 | Newsphere by AF themes.