Teken MoA dengan YMEP, Anggota Parlemen Aitape Lumi District PNG Hon. Anderson Mise MP: Kami Siap Dukung YMEP Satu Juta Kina
5 min readTOP-NEWS.id, VANIMO – Usai penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara Yayasan Maga Edukasi Papua (YMEP) dengan Pemerintah Papua New Guinea (PNG) Pimpinan Parlemen Green River District Hon. Belden Namah MP, di Golden Medalion Hotel Vanimo pada Jumat (8/9/2023), kini Pendiri YMEP Samuel Tabuni, M.Si., MAJed bersama sejumlah pimpinan Universitas Internasional Papua (UIP) dan Papua Language Institute (PLI) ditemui oleh Hon. Anderson Mise MP, anggota Parlemen Aitape Lumi District West Sepik Province of the Independent State of Papua New Guinea (PNG) pada hari yang sama.
Pertemuan yang berlangsung pagi hari dalam acara teken MoA tersebut, berlanjut di sore harinya, Hon. Anderson Miseh MP bersama sejumlah pejabat distriknya yang masih berada di Vanimo diajak untuk bertemu pihak YMEP, PLI dan UIP.
Pertemuan tersebut, sekaligus untuk mengenal lebih utuh apa yang diinisiasi oleh Samuel Tabuni, M.Si., MAJed melalui yayasannya dengan dua unit institusi dibawahnya, yakni UIP dan PLI.
Pertemuan yang berlangsung sore hari tersebut, memberikan pemaparan mengenenai program pendidikan dibawah naungan YMEP, UIP yang disampaikan oleh Samuel Tabuni, Dr. Isak Morin, MA (Rektor UIP), Dr. Yane Ansanay M.Sc., P.Hd (Wakil Rektor I UIP), Korinus Waimbo, M.Sc., P.Hd Cand (Wakil Rektor II UIP), dan Dolvinus Womsiwor, B.Eng (Operasioal Menejer YMEP).
Membangun Kerja Sama Pendidikan
Pemaparan selama kurang lebih satu jam tersebut disambut antusias oleh Hon. Anderson Mise MP bersama para pimpinan Disktrik Aitape Lumi yang hadir dalam pertemuan itu.
Hon. Anderson Mise mengemukakan bahwa selama ini ia telah mengikuti berbagai informasi dan perkembangan mengenai apa yang dilakukan oleh Samuel Tabuni bersama tim dalam membangun kerja sama pendidikan guna meningkatkan sumber daya manusia (SDM), baik di Papua maupun masyarakat PNG yang ada di wilayah perbatasan dengan Indonesia.
Hal ini dirinya peroleh dalam berbagai diskusi lepasnya bersama Hon. Belden Namah MP yang juga sama-sama merupakan anggota parlemen dari distrik tetangganya.
Hon. Anderson Mise menjelaskan bahwa distriknya terletak cukup jauh dari Vanimo, kurang lebih jarak tempuh dari Vanimo menuju distriknya menggunakan kendaraan melalui jalur darat memakan waktu sekitar enam hingga tujuh jam, dan empat jam melalui jalur laut menggunakan kapal cepat.
“Kondisi jalan yang tidak terlalu baik dan kondisi cuaca mempengaruhi durasi waktu perjalanan menuju distriknya,” ungkap Hon. Anderson Mise MP.
Jarak Tempuh Membuat Anak-Anak Putus Sekolah
Ia juga mengemukakan bahwa banyak dari anak-anak di distriknya dengan terpaksa harus mengalami putus sekolah di jenjang pendidikan tinggi, karena tidak adanya perguruan tinggi di daerahnya atau bahkan di ibukota provinsi yang terjangkau dan memadai.
“Sama halnya dengan masyarakat yang berada di Green River District, mereka harus mengeluarkan biaya yang sangat besar hanya untuk menyekolahkan anak-anak mereka diperguruan tinggi di Ibukota Negara PNG Port Moresby,” ujarnya.
Hal ini, kata Hon Anderson Mise MP, menjadi salah satu faktor penyebab utama dan banyak dari masyarakatnya yang mengurungkan niat mereka untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.
“YMEP telah memulai sesuatu yang besar melalui dua institusi pendidikan di bawahnya, meski masih tergolong baru, kami siap mendukung dan mengikutinya. Pada tahap awal ini kami juga akan siapkan satu juta kina untuk pendirian Gedung Kampus UIP,” jelasnya.
Tahun ini kami akan upayakan mengirimkan 150 anak dari distrik kami yang telah kami seleksi untuk nantinya dapat melanjutkan pendidikan tinggi dengan difasilitasi YMEP. Baik itu berkuliah di UIP atau berkuliah di pendidikan tinggi lainnya di Indonesia maupun pendidikan tinggi yang berada di Australia, Rusia, Amerika dan Israel, yang mana telah menjalin kerja sama dengan YMEP.
Menurutnya, berkuliah di UIP yang berada di Jayapura jauh lebih masuk akal ketimbang berkuliah di Port Moresby, dari segi jangkauan akses maupun biaya yang dikeluarkan jauh lebih realistis.
Sejalan dengan harapan dari Hon. Belden Namah MP, Hon. Anderson Mise MP juga berharap ke depan YMEP dapat membangun kampus cabang dari UIP di Vanimo, baik itu Green River District maupun di Aitape Lumi District.
Dengan cara ini, maka masyarakat yang ada di dua distrik ini dan sekitarnya semakin mudah menjangkau pendidikan tinggi. Kedua anggota parlemen ini sama-sama menegaskan komitmennya untuk mendukung rencana pendirian Kampus UIP yang rencananya dimulai dengan peletakan batu pertama pada Oktober 2023.
Bahkan, keduanya berjanji akan hadir bersama para pimpinan dan pejabat dari masing-masing distrik.
Penandatanganan MoA antara YMEP yang diwakili oleh Samuel Tabuni, M.Si., MAJed dengan Parlemen Member for Aitape Lumi Distict diwakili Hon. Anderson Mise MP, turut ditandatangani oleh Jack Tomur selaku Aitape Lumi District Administrator (CEO), dan Dr. Isak Morin, MA selaku Rektor UIP sebagai saksi.
Hadir dan menyaksikan penandatanganan MoA, Hon. Chris Owir (President of West Wape LLG), Mr. Stanley Kaut MP (First Secretary), Mr. Tony Paku MP (Electoral Officer), Mr. Joesph Tiavi (District Finance Manager), dan Mr. Emil Litiki MP (Protocol Officer).
Kemudian, Mr. Terence Eki (Councilor Minate Ward 9), Mr. Smith Mause (Deputy President West Wape LLG), serta Mr. Samson Philpi (Assistant Secretary National Finance & Treasury).
Selanjutnya, Dr. Yane Ansanay M.Sc., P.Hd (Wakil Rektor I UIP), Korinus Waimbo, M.Sc.,P.Hd Cand (Wakil Rektor II UIP), Abinus Sama, S.Sos, M.I.R (Wakil Rektor III UIP), Dolvinus Womsiwor, B.Eng (Operasioal Manajer YMEP dan Abdiel Fortunatus Tanias (Kabag Humas dan Media YMEP).
Pendiri YMEP Samuel Tabuni, M.Si., MAJed mengungkapkan bahwa ia tidak menyangka dalam kunjungannya kali ini ke Vanimo. YMEP tidak hanya melakukan MoA dengan anggota Parlemen Green River District Hon. Belden Namah MP saja, melainkan juga dengan anggota Parlemen Aitape Lumi District Hon. Anderson Mise MP.
“Saya optimis bahwa dukungan dan komitmen kerja sama yang baru saja ditandatangani melalui MoA ini, akan memberikan dampak pada perkembangan SDM Papua maupun PNG terkhusus yang berada di wilayah perbatasan antar negara,” ucap Samuel Tabuni dalam keterangan persnya diterima TOP-NEWS.id, Minggu (10/9/2023) malam.
Bagi Samuel Tabuni, ini adalah sebuah capain dan kerja keras dari seluruh tim yang berada di dua institusi yang berada di bawah naungan yayasan yang didirikannya.
“Ini adalah tantangan baru yang akan ditindaklanjuti secara serius. Dan juga saya telah melakukan koordinasi dengan para oimpinan dan pengajar UIP maupun PLI untuk dalam waktu dekat segera melakukan berbagai langkah persiapan dan menindaklanjuti kerja sama yang baru saja disepakati ini,” teganya.
Untuk itu, ia berterimakasih kepada seluruh pihak yang telah turut mengambil bagian hingga penandatanganan MoA dengan dua anggota parlemen dari dua distrik di perbatasan RI dan PNG ini dapat terjadi.
Sumber: Kabag Humas UIP, Abdiel Fortunatus Tanias/abdieltanias@iup.ac.id
Editor: Frifod