Destinasi Pariwisata Super Prioritas Likupang Akan Dikembangkan dalam Konsep Pariwisata Hijau
3 min readTOP-NEWS.id, LIKUPANG – Pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Likupang akan mengimplementasikan konsep ecotourism atau pariwisata hijau.
Hal ini disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam upaya menghadirkan pariwisata yang lebih berkualitas dan berkelanjutan.
Terkait hal tersebut, Menparekraf Sandiaga Uno berdiskusi dengan Yayasan Indonesia Biru dan CIRAD guna mengimplementasikan konsep ecotourism di DPSP Likupang.
Usai berdiskusi dengan Yayasan Indonesia Biru dan CIRAD, di Pulisan Bay, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Rabu (9/8/2023), Menparekraf menjelaskan, langkah tersebut diambil sebagai tindak lanjut dari penandatanganan perjanjian kerja sama antara Presiden RI Joko Widodo dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Hiroshima pada pertemuan G7 beberapa waktu lalu.
“Hari ini tim dari CIRAD Prancis telah menyelesaikan konsep awal dan sudah ada kunjungan dari tim Yayasan Indonesia Biru atas nama Likupang untuk presentasi ke pemerintah daerah yakni Bupati dan saya dari pemerintah pusat. Dan kami menyepakati bahwa inilah yang akan menjadi fokus dari pembangunan Likupang ke depan yaitu yang berfokus kepada pariwisata hijau,” kata Sandiaga.
Dikutip dari Siaran Pers Kemenparekraf, Sandiaga mengungkapkan, kawasan Likupang nantinya akan dikembangkan menjadi regenerative zone yang mengharuskan adanya kesepakatan dan pakta integritas dengan seluruh ekosistem termasuk masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, membuka peluang usaha dan lapangan kerja.
Pembangunan di Likupang memang berbeda dengan empat DPSP lainnya. Hal ini dikarenakan pembangunan Likupang memang tidak difokuskan pada infrastruktur tetapi bagaimana aspek kelestarian lingkungan bisa dijaga dan dilestarikan dengan baik.
“Kalau Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo, dan Borobudur infrastrukturnya sudah terbangun dan sudah memiliki event-event MICE yang besar. Tapi kalau di sini kita akan fokuskan kepada ecotourism, yang menyatu dengan alam,” katanya.
Menurut Bupati Minahasa Utara, Joune J. E. Ganda, pemerintah daerah menyambut baik inisiasi tersebut. Karena kawasan Likupang merupakan kawasan yang dilintasi oleh garis Wallace. Dengan demikian dirasa tepat untuk implementasi konsep regeneratif ecotourism.
Garis Wallace adalah garis yang membentang dari Laut Sulawesi hingga Gugusan Kepulauan Nusa Tenggara dan memisahkan jenis fauna antara Pulau Kalimantan dan Sulawesi.
“Pada prinsipnya yang menyangkut wilayah di Minahasa Utara ini kami akan mendukung dan kami menunggu kira-kira apa saja yang perlu kami siapkan, apa saja yang perlu kami jaga untuk bisa mendorong pengembangan ecotourism,” kata Joune.
Sebelum berdiskusi dengan Yayasan Indonesia Biru dan CIRAD, Menparekraf Sandiaga menyempatkan berlari sejauh 7 kilometer sembari menikmati udara pagi di kawasan Likupang.
Di sela-sela kegiatan tersebut, Sandiaga juga meninjau beberapa lokasi pengembangan KEK Likupang. Di antaranya peninjauan lokasi yacht dan sailing club serta Noma Eco Advanture Park.
Turut hadir Chairman & Founder PT. MRPD, Leo Rustandi; CEO PJLEnviro, Kevin Putra Tiara; Sr Business Development Executive Bobobox, Dennis Depriade; Regional Director for South East Asia Island Countries CIRAD, Jean Marc Roda; Kuasa Usaha a.i. Kedubes Prancis, Laurent Legodec; dan International Relations YIB, Angeng Afief.