fbpx
Sabtu, 16 November 2024

TOP-NEWS

| KAMI ADA UNTUK ANDA

Prof Zudan Ses BNPP: Festival Kesenian Bisa Gerakan Ekonomi di Perbatasan RI

2 min read

TOP-NEWS.id, JAKARTA – Sejumlah seniman yang tergabung dalam komunitas pelestarian budaya Gentra Lestari Budaya (GLB) dari berbagai daerah mendatangi Kantor Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) di Jakarta, Senin (3/4/2023).

Kedatangan para seniman tersebut, turut mendukung kampanye pengembangan kawasan perbatasan BNPP yang dikepalai Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, sebagai perekat kesatuan bangsa.

Prof Zudan Arif Fakrulloh biasa disapa menyambut hangat kedatangan para seniman lintas disiplin seni, baik pemain film, musisi etnik dan lainnya.

Ia menjelaskan, salah satu misi yang diemban oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni membanjiri kawasan perbatasan dengan produk Indonesia, termasuk dengan produk kesenian beriringan dengan semangat membangun infrastruktur.

“Produk itu bukan hanya kebutuhan pokok semata, tetapi bisa juga dengan budaya. BNPP juga menginginkan menggerakkan gairah ekonomi masyarakat dengan menarik kunjungan pariwisata di perbatasan lewat pentas musik daerah dan kebudayaan,” jelas Zudan.

Zudan menjelaskan, BNPP juga mendukung kolaborasi-kolaborasi dengan pihak lainnya dalam membangkitkan semangat pariwisata yang bisa memantik perekonomian warga.

Ia mencontohkan, festival Asmat di Papua yang mampu membawa pengaruh dari sektor pariwisata.

“Festival Asmat di Papua dilaksanakan berhari-hari dan mampu membawa pengaruh pariwisata, hingga turis asing,” lanjutnya.

Kesempatan yang sama, Ketua Umum (Ketum) Dewan Pakar Budaya GLB Yoyon Darsono menjelaskan bahwa kesiapan dalam kerja sama dengan BNPP dalam mengadakan festival perbatasan.

Yoyon mengatakan, budaya bisa sebagai pelekat kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia dan juga menjadi kampanye untuk perdamaian melalui kolaborasi silang pandang pentas budaya dalam festival.

“Kami terbuka, termasuk mengadakan festival di perbatasan Malaysia, di mana pernah terjadi klaim sepihak Reog Ponorogo yang dibawa sendiri oleh orang bangsa Indonesia yang lama menetap di Malaysia,” jelas Yoyon.

Sumber: Humas BNPP
Editor: Frifod

Copyright © TOP-NEWS.ID 2024 | Newsphere by AF themes.