Banjir dan Longsor di Lampung Selatan, Satu Rumah Tertimpa Material Longsor
2 min readTOP-NEWS.id, JAKARTA – Kamis sore, (9/3), pukul 16.00 waktu setempat, banjir dan longsor terjadi di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Satu rumah warga tertimpa material longsor. Tidak ada laporan korban jiwa akibat peristiwa itu.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan menginformasikan kejadian itu terjadi setelah hujan lebat mengguyur wilayahnya.
Rumah warga yang terdampak tanah longsor mengalami kerusakan berat. Selain itu, sembilan rumah lain terancam longsor. BPBD setempat menyebutkan tidak ada warga yang mengungsi pascainsiden.
“Wilayah terdampak banjir dan longsor berada di sejumlah desa, antara lain Desa Rangai Tri Tunggal, Tarahan dan Tanjung Ratu di Kecamatan Katibung, Desa Baru Ranji di Merbau Mataram dan Desa Bandaragung di Sragi,” jelas Abdul Muhari, Ph.D. Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Tercatat 252 KK warga Lampung Selatan terdampak bencana banjir dan tanah longsor. Di samping rumah terdampak, BPBD mengidentifikasi 1 unit jembatan putus dan satu jembatan kayu hanyut akibat banjir.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Lampung Selatan turun ke lokasi untuk mengevakuasi dan mendata kerusakan.
Petugas berkoordinasi dengan aparat pemerintahan kecamatan dan desa dalam penanganan dan pendataan dampak bencana.
Peringatan dini cuaca pada hari ini, Jumat (10/3), menyebutkan waspada hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir di wilayah Provinsi Lampung, di antaranya Lampung Selatan, pada siang hingga sore hari.
“Esok hari (11/3) hujan lebat masih berpotensi terjadi di wilayah ini pada dini hari. BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga tetap waspada dan siaga untuk mengantisipasi potensi bahaya hidrometeorologi basah, seperti banjir dan tanah longsor,” imbau Muhari.
Selain itu, lanjut Muhari, warga yang tinggal di sekitar lereng atau tebing dapat melakukan evakuasi dini apabila hujan lebat berdurasi lama berlangsung di wilayahnya.
Di samping itu, warga dapat mengidentifikasi jalur evakuasi aman apabila sewaktu-waktu harus melakukan di saat banjir.